Bismillahhirrohmanirrohim...
Menuliskan jurnal terakhir di kelas Bunda Salihah,ternyata lagi-lagi di hari terakhir tenggat waktu pengumpulan jurnal. Qodarullah ada to do list yang perlu diselesaikan di beberapa hari belakangan ini.
Di materi delapan ini, saya mendapatkan rezeki ber-buddy dengan mba Ahsani Taqwim, yang sering disapa dengan panggilan „mba Sani“. Beliau adalah founder dari Galeri Ibu, gerakan ibu pembaharu yang mengangkat problem statement berupa Self Control.
Mba Sani amat gercep menghubungi saya terlebih dahulu di begitu daftar buddy sudah diumumkan pada hari Jum‘at di Kampus Ibu Pembaharu. MasyaAllah, terlihat sekali kesungguhan beliau berproses di kelas Bunda Salihah ini. Saya baru membalas sekitar dua belas jam kemudian. Sesaat setelah saya membalas chat beliau, beliau membalas dengan kabar duka, bahwa ibunda beliau baru saja berpulang. Innalillahi wainna ilaihi roji‘un...
Hari Minggu, beliau kembali menghubungi saya untuk mengabarkan bahwa jurnal review beliau untuk saya sudah selesai serta mengirimkan tautan jurnalnya agar bisa saya baca. Saya baru bisa membacanya hari Senin, dan mengerjakan jurnal review untuk jurnal beliau di hari ini. Saya memulainya dengan menyelami jurnal beliau sejak materi pertama. Metode ini hampir selalu saya gunakan dalam membuat jurnal buddy review, dengan tujuan agar mendapatkan pemahaman utuh mengenai isi jurnal buddy dan memberikan review yang optimal dan tepat sasaran. Kadang skimming saja, yang terpenting poin-poin utama di setiap materi bisa saya tangkap.
Saya suka menyimak tahap demi tahap perjalanan milestone 1 Galeri Ibu yang dituangkan mba Sani dalam jurnal pertama hingga delapan. Dari pemaparan di jurnal, gerakan Galeri Ibu berhasil menemukan problem statement tim, merumuskan milestones, membuat SMART Goals, menyepakati golden rules dan exit procedure juga melakukan aksi solusi dengan membangun habit sederhana melalui self care flashcard morning routine & night routine. Aksi solusi ini sekaligus menjadi inspirasi bagi saya yang sedang memikirkan bentuk challenge yang akan gerakan Puan Adaptif jalankan di tahun 2024.
Tim Galeri Ibu terdiri dari tujuh perempuan, yang notabene merupakan member aktif Ibu Profesional Sukabumi. Senang sekali ya rasanya membayangkan bahwa anggota tim sangat mungkin untuk bertemu luring secara rutin karena lokasi tempat tinggal yang berdekatan. Tapi di sisi lain, tantangannya adalah jika di regional sedang ada kegiatan, maka semua pun perlu membagi fokus dalam berkegiatan. Sisi inilah yang baru saya sadari saat membaca jurnal mba Sani. Memang ya, perjalanan membangun sebuah tim gerakan, memang senantiasa dihadapkan pada tantangan yang beragam. Semoga dimudahkan ya mba.
Membaca sekilas milestone Galeri Ibu, saya sempat menemukan growth mindset, kata yang juga menjadi poin bahasan utama di gerakan Puan Adaptif. Dimana salah satu target capaian milestone gerakan Puan Adaptif pertama, yaitu mengenai Diri Adaptif, adalah dimilikinya growth mindset oleh para peserta program gerakan Puan Adaptif. Akankah ini menjadi pintu pembuka kolaborasi? Bisa jadi, wallahu a‘lam.
Selamat ya mba Sani, sudah menuntaskan perjalanan kelas Bunda Salihah ini bersama tim Galeri Ibu dengan High Energy Ending. Semoga kita bisa berkolaborasi di tahun depan juga bertemu kembali di Ekosistem Ibu Pembaharu. Aamiin.
Salam hangat,
Mesa D. Puspita
Di tengah gelapnya musim dingin,
Vienna, 20 Desember 2023
Comments
Post a Comment