Bismillahhirrohmanirrohim…
Pasca
mengikuti Training of Trainer Read Aloud beberapa bulan lalu, saya jadi
belajar untuk membuat sebuah kajian teks sederhana dari sebuah buku yang
dibacakan untuk anak. Maka kali ini saya mencoba untuk mempraktikkannya.
Judul : Huda
bekommt ein Brüderchen
Penulis :
Suleman Taufiq
Ilustrator
: Eva Spanjardt
Tema :
Genre :
Tokoh
(karakter) : Huda, seorang anak perempuan berusia lima tahun
Letak (setting) / latar tempat : rumah, rumah sakit
Latar waktu
: pagi, siang, sore, malam hari
Alur :
Awal
Huda akan
memiliki seorang adik laki-laki. Karenanya kakek dan nenek datang dari Damaskus
agar bisa membantu ayah dan bunda beradaptasi dengan kondisi baru di rumah.
Keesokan harinya, ayah dan Huda menjemput bunda dan adik bayi dari rumah sakit.
Nenek menyiapkan tatanan rumah untuk menyambut kedatangan bunda dan Saad, sang
adik bayi, menyemprotkan pengharum ruangan yang beda dari biasanya, menaburkan
garam di sekeliling rumah dan memberikan sebuah batu untuk Saad yang dipercaya
bisa mencegah keburukan dari orang-orang yang menjenguk. Mereka juga berdoa bersama
untuk kebaikannya, nenek mengucapkan syahadat di telinga kanan Saad.
Tengah
Huda
mengajak bunda untuk mengantarkannya ke TK dengan membawa adik, namun nenek
melarangnya. Ternyata bayi belum boleh keluar rumah sebelum berusia tujuh hari.
Akhir
Sepulang sekolah, Huda membawa lima orang teman ke rumah untuk menjenguk Saad. Teman-teman Huda sangat senang bisa bertemu dengan Saad. Nenek membagikan camilan untuk dibawa teman-teman Huda pulang ke rumah.
Tinjauan
kosakata : semua kosakata dalam bahasa Jerman
Diskusi
Diskusi
tentang buku :
Karena buku ini menceritakan budaya Suriah saat kelahiran seorang bayi, maka cerita ini menimbulkan banyak pertanyaan pada anak-anak. Mengapa perlu menaburkan garam pada setiap sisi rumah? Apa yang terjadi jika hal tersebut tidak dilakukan?
Diskusi di
luar buku :
Bagi saya, isi buku cerita ini sangat menarik. Menceritakan sebuah budaya dari negara lain terkait kelahiran adik bayi. Tinggal di negara yang multikultural tentu membuat kita perlu bertoleransi terkait pola hidup dan kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang di lingkungan sekitar kita yang berasal dari negara lain. Keragaman budaya tersebut justru membuat pengetahuan dan wawasan kita menjadi kaya.
Comments
Post a Comment