Zona Growth Pertama, Belajar Seputar Growth Mindset dengan Membuat Personal Growth untuk Diri dan Komunitas
Bismillahirrohmanirrohim…
Pekan ini kami memasuki zona G, yaitu zona Growth yang mengajak kami mengulik seputar Growth Mindset. Apakah yang dimaksud dengan Growth Mindset? Mindset sendiri adalah sebuah pola atau cara berpikir seseorang. Mindset sendiri seringkali terbagi menjadi dua, growth mindset dan fixed mindset. Bagaimana ciri-ciri keduanya? Dijabarkan dalam sebuah gambar di situs https://barrierefrei-im-kopf.de/mindset/ yang kurang lebih saya terjemahkan sebagai berikut :
Growth Mindset
Saya bisa belajar apapun yang
saya mau
Suatu hal yang terlihat sulit, bisa jadi tidak benar-benar sulit. Hanya mungkin saja bidang tersebut tak menarik perhatian saya. Setiap proses belajar perlu dilandasi alasan kuat untuk menjalankannya. Adanya strong why akan membuat seseorang untuk bertahan untuk tekun mempelajari sebuah hal.
Jika saya frustasi, saya
mengambil jeda
Frustasi adalah sebuah hal lumrah
yang terjadi pada manusia, terutama jika sedang berada dalam tekanan atau buntu
tak memiliki ide solusi untuk memecahkan sebuah masalah. Saat frustasi biasanya pikiran dan badan kita
berada dalam kondisi tegang. Maka penting untuk mengambil jeda sejenak,
melakukan relaksasi, menepi dari hiruk pikuk kesibukan. Jika kondisi frustasi
dipaksakan, maka manusia bisa jadi justru menyerah alih-alih terus melaju.
Saya ingin menantang diri saya
sendiri
Tantangan seringkali mengajak diri untuk keluar
dari zona nyaman. Orang yang memiliki Growth Mindset kerap mencari
tantangan untuk ditaklukkan hingga mencapai zona nyaman yang baru, demikian
seterusnya. Sehingga ia tak mudah berpuas diri dan memiliki mental Climber.
Jika saya gagal saya belajar
Seorang dengan Growth Mindset adalah ia yang
tak pernah takut gagal karena baginya kegagalan adalah bagian dari proses
belajar. Selalu ada pembelajaran yang dipetik dari kegagalan yang dialami yang
kemudian menjadi bekal untuk proses berikutnya, minimal untuk tidak mengulangi
kesalahan yang serupa.
Saya suka berjuang untuk sukses
Ia percaya kesuksesan adalah milik semua orang
yang mau berusaha. Karenanya ia terus berjuang dengan bahagia. Ia menikmati
setiap tahap perjalanan yang dilalui menuju kesuksesan yang menjadi tujuannya.
Jika Anda berhasil, saya terinspirasi
Orang dengan Growth Mindset
tidak silau dengan kesuksesan orang lain. Ini mental yang perlu dilatih. Karena
lazimnya manusia mudah terinspirasi kemudian terintimidasi. Setiap melihat
kesuksesan orang lain, seorang dengan Growth Mindset akan mengambil
inspirasi kemudian menjadikannya sebagai energi tambahan untuk melaju di
lintasan miliknya sendiri.
Komitmen dan sikap saya menentukan segalanya
Pembelajaran di Ibu Profesional senantiasa
mengajarkan bahwasanya komitmen dan konsisten merupakan kunci. Begitu pun
pemikiran yang dimiliki seorang dengan Growth Mindset. Bagaimana
memegang teguh sebuah komitmen dan konsisten menjalankannya, juga sikap atau
respon kita dalam menyikapi sesuatu, menentukan kesuksesan langkah ke depan.
Kurang lebih demikian insight yang saya petik terkait pola pikir Growth Mindset. Sedangkan untuk orang dengan Fixed Mindset berkebalikan dengan sifat diatas yang dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
Fixed Mindset
- Saya hanya bisa melakukan hal tertentu saja, yang memang sudah saya kuasai.
- Saat frustasi, saya menyerah
- Saya tidak menyukai tantangan
- Jika saya gagal, berarti saya tidak baik
- Sesuatu yang perlu effort menandakan saya tidak berbakal mengerjakannya
- Jika Anda berhasil, saya merasa tersaingi
- Bakat menentukan segalanya
Dan, kali ini saya mencoba praktik growth
mindset dengan mengulik seputar Growth Mindset dari aneka referensi
berbahasa Jerman. Meskipun membutuhkan effort dan alokasi waktu yang lebih
banyak, saya bahagia menjalankannya.
Pemaparan materi dari bu Septi dan pengayaan di
sesi Walikota Menyapa sebenarnya banyak membuat saya merenung. Saya berusaha
menyelaraskan antara growth mindset dengan mengukur kapasitas diri saat
ini. Saya ingin bertumbuh dengan kecepatan yang saya sanggupi saat ini. Mensyukuri
setiap karunia yang Allah berikan. Menjalankan aktivitas dengan mindful yang
membuat saya merasa perlu melambatkan gerak diri. Terlebih kondisi lockdown
merupakan kesempatan saya untuk meningkatkan kelekatan dengan anak-anak yang
sedang menjalankan distance learning. Ya, growth mindset di
setiap lini peran, tidak hanya dalam kelas Bunda Produktif.
Dua pekan lalu, saya memetakan kembali waktu
yang saya miliki dengan beberapa peran yang melekat pada diri dan amanah yang
sedang diemban. Ada satu amanah peran offline yang sempat saya pilih
untuk tidak terpegang karena keterbatasan diri selama beberapa bulan lalu dan pekan
lalu saya reaktivasi kegiatan di amanah tersebut. Memang perlu fokus lebih
dalam menjalankannya, terutama jika dalam sebuah tim SDMnya memang masih
terbatas. Sembari itu, amanah seputar Project Passion tentu tetap
dijalankan sesuai pembagian tugas dan dikumpulkan sesuai batas waktu. Saya
mengingatkan diri sendiri, agar tidak terburu dan terlalu memaksakan diri
karena saya tidak sedang berlomba dengan orang lain.
Saya juga berdiskusi dengan suami seputar
sebuah dedikasi. Bahwasanya seseorang yang berkembang optimal di sebuah wadah,
memang memiliki atensi besar dan menjadikan hal tersebut menjadi sebuah
prioritas dalam dirinya. Kita bebas merdeka menentukan porsi aksi kita dan
bertanggungjawab atas peran yang diemban. Di titik ini, saya masih belajar
untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan setiap peran. Laa hawla walaa
quwwata illa billah...
Dalam jurnal kali ini kami
diminta untuk membuat Personal Growth.
Berikut penjabarannya :
My Growth
Growth Mindset yang akan saya lakukan untuk diri saya
Disiplin dengan jadwal kerja yang sudah
ditetapkan di buku agenda
Saya ingin mendorong diri saya
dengan cara
Melakukan tindakan korektif jika ada kritik
dari keluarga
Mengurangi jam daring harian
Saya akan melakukan selebrasi untuk diri saya,
jika
Berhasil konsisten
online hanya 4 jam per hari (untuk belajar, koordinasi dan menulis)
Pekan lalu saya agak sedih, karena qodarullah saya belum lulus ujian tulis OeSD B2. Baru lulus di bagian lisan saja. Ahamdulillah ‘ala kulli haal. Lulus ujian level B2 adalah salah satu target pribadi yang ingin saya capai selama mengikuti kelas Bunda Produktif. Tentunya saya canangkan jauh sebelum mendapatkan banyak kejutan skema belajar di dalamnya, hehe. Setelah mengevaluasi diri, salah satu hal yang harus saya perbaiki adalah mengurangi durasi jam daring dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam berkoordinasi. Alhamdulillah Allah beri kesempatan untuk mendapatkan kelas belajar B2 lagi di lembaga lain secara gratis dan Februari besok insyaAllah kelasnya dimulai. Semoga bisa memanfaatkan kesempatan dengan lebih optimal.
My Co-Housing
Growth Mindset yang akan saya lakukan untuk Co-Housing
Disiplin mengerjakan amanah dan peran yang
sudah diambil. Saya yakin semangat dan energi itu menular, terlebih pada orang
yang memiliki visi serupa. Saya mungkin tidak bisa membantu orang lain dalam
mengerjakan tugas secara teknis, namun seringkali semangat dan energi positif
yang kita keluarkan, tersampaikan dan menular pada orang lain.
Saya ingin mendorong Co-Housing
saya dengan cara
Tepat waktu dan optimal dalam bekerja juga
mendukung teman-teman untuk menuntaskan tugasnya. Bekerja secara teamwork mengajarkan
bahwasanya karakter kerja setiap anggota amat mempengaruhi kualitas hasil
akhir. Kami sedang berada di milestone 3, dimana saya mengambil
peran sebagai tim editor dan membuat video Read Aloud. Pembuatan video Read
Aloud hampir tak terkejar karena tantangan teknis. Waktu untuk mengulik pun terbatas karena sedang
ada amanah lain yang harus dikerjakan. Namun kemudian alhamdulillah ada
tambahan waktu sehingga saya masih bisa menyetorkan di waktu tambahan. Sebagai
tim editor, saya bergerak dengan mengedit dua naskah artikel dan dua naskah review
buku. Proses pembuatan video membuat saya mengulik aplikasi baru yaitu Screen
Recorder, anak-anak pun menyambut dengan suka cita saat saya membacakan nyaring
banyak buku sembari memilih buku yang tepat terkait dengan tema emosi di situs Lets‘
Read. Menjalankan proses editing pun ranah yang saya bisa dan suka
sehingga saya lakukan dengan berbinar. Mengambil insight dari setiap
tulisan sembari memperbaiki agar maksud tulisan semakin sampai di hati pembaca.
Saya akan melakukan selebrasi
untuk Co-Housing, jika
Kami sukses menuntaskan project passion Literaksi
Tematik
My Cluster
Growth Mindset yang akan saya lakukan untuk Cluster
Mengambil inspirasi dari kesuksesan CH lain dalam Cluster dan apresiatif
Saya ingin mendorong Cluster
saya dengan cara
Berkontribusi aksi di satu project passion CH lain dalam satu Cluster
Saya akan melakukan selebrasi
untuk Cluster, jika
Dua kriteria kesuksesan Cluster berhasil tercapai
Jika di ranah kehidupan nyata, saat saya bergerak di ranah produktif, Cluster ibarat komunitas ibu produktif yang saya ikuti, dimana di dalamnya terdapat kesempatan untuk berkolaborasi dan saling mendukung satu sama lain.
My Hexagon City
Growth Mindset yang akan saya lakukan untuk Hexagon City
Mengulik setiap umpan materi dan adaptif pada setiap kejutan yang hadir.
Saya ingin mendorong Hexagon
City dengan cara
Mengikuti satu pelatihan yang sesuai kebutuhan diri
Saya akan melakukan selebrasi
untuk Hexagon City, jika
Saya berhasil mengejawantahkan pembelajaran di Hexagon City dalam praktik keseharian diri
Sedangkan Hexagon City ibarat
kehidupan masyarakat jika dalam dunia nyata. Banyak hiruk pikuk dan kebisingan, juga kesempatan dan peluang belajar.
Sangat realistis!
My Ibu Profesional
Growth Mindset yang akan saya lakukan untuk Ibu Profesional
Bergerak dan menggerakkan
Saya ingin mendorong Ibu
Profesional dengan cara
Menjalankan peran sebagai KaHIMA IIP Efrimenia dengan penuh kesungguhan
Saya akan melakukan selebrasi untuk Ibu
Profesional, jika
Saya semakin bertumbuh dalam menjalankan peran
sebagai hamba Allah, perempuan, istri, ibu dan agen perubahan dari waktu ke
waktu bersama Ibu Profesional
Senin, 18 Januari 2021 alhamdulillah ada sesi Bincang Santai Penghuni Efrimenia (BAKPIA) bersama bu Septi. Ada banyak insight yang saya dapatkan terkait langkah bertumbuh sebagai ibu profesional di rantau. Karenanya, saya ingin terus bertumbuh dengan setiap kondisi unik yang menyertai. Terus mencari benang merah antara kebutuhan belajar diri dan playground di Ibu Profesional.
Fixed Mindset menuju Growth Mindset adalah sebuah proses belajar yang panjang. Bukan hal saklek yang berujung penggolongan si A memiliki Fixed Mindset sedangkan si B memiliki Growth Mindset. Setiap dari kita memiliki hak dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri dan memiliki Growth Mindset. Wallahu a’lam. Semoga Allah tuntun senantiasa.
Dan berikut screenshoot katalog project passion Literaksi Tematik yang dibuat oleh leader CH kami :
Sumber referensi belajar :
Anonymous. Der Ansatz des Fixed und Growth
Mindset nach Carol Dweck. https://barrierefrei-im-kopf.de/mindset/.
Diakses tanggal 19 Januari 2021
Anonymous. Growth Mindset vs. Fixed Mindset - Zwei Unterschiedliche Denkweisen. https://www.youtube.com/watch?v=I79fZFvz9JA dari channel Sprouts Schulen. Diakses tanggal 19 Januari 2021
Anonymous. Developing A Growth Mindset. https://www.youtube.com/watch?v=rUJkbWNnNy4 dari channel ClickView. Diakses tanggal 19 Januari 2021
Comments
Post a Comment