Hari ini
kami membaca buku anak berjudul „Wie viel ist viel?“ yang kurang lebih artinya „Seberapa
banyak „banyak“ itu?“ Kata banyak memang relatif ya, dan buku ini memudahkan
anak-anak memahami arti kata „banyak“ dengan cerita-cerita dan studi kasus yang
disampaikan.
Cerita
pertama mengisahkan tentang anak-anak yang bermain jual beli di hutan secara
barter. Mereka mengumpulkan benda-benda yang mereka temui sebagi benda yang
dijual juga alat tukar. Mereka menjadikan bulu-bulu, sarang burung tua, biji
pohon ek, biji pinus, kacang chestnut sebagai barang dagangan. Kemudian
anak-anak yang berperan sebagai pembeli menjadikan kerikil kecil sebagai alat
tukar. Si penjual menjelaskan harga masing-masing barang dagangannya. Seperti
misalnya biji pinus kecil, sehelai burung seharga dua kerikil kecil. Sedangkan biji
pinus besar seharga tiga kerikil kecil. Barang dagangan pun laris diserbu pembeli.
Kemudian datanglah seorang anak yang ingin memberi sarang burung tua. Benda itu
seharga tiga kerikil besar. Sayangnya, dia hanya memiliki dua kerikil besar.
Dia pun menawar, namun si penjual menolak dan menjawab, „Barang yang besar
tentu membutuhkan biaya yang besar pula“.
Anak itu
pun berlalu, dia mencari cara bagaimana agar dia bisa membeli sarang burung itu.
Tak lama dia tersenyum dan mencari yang dia butuhkan. Saat dia kembali,
penjualnya pun bertanya padanya, „Bagaimana, apa kau sudah memiliki tiga
kerikil kecil?“ Dia menjawab,“Tidak, tapi aku punya sesuatu yang lebih baik“
seraya menyerahkan sebongkah batu besar. „Dengannya aku bisa membeli seluruh
daganganmu“ ujarnya.
Cerita ini
unik. Menggambarkan pikiran anak yang konkrit mengartikan kata-kata „Barang
yang besar tentu membutuhkan biaya yang besar pula“. Isi buku ini menarik untuk
dibacakan pada anak untuk menstimulasi kecerdasan matematika logis.
Mengenai
proses hari ini, kami membaca tanpa distraksi dan saya menyampaikan arti dalam
bahasa Indonesia juga supaya semakin jelas dipahami oleh anak-anak. Secara
proses, badge Excellent layak tersematkan. Namun saya tidak bisa membacakan
buku ini hingga selesai karena jumlah halamannya cukup banyak, yaitu 45 halaman
dengan teks yang cukup padat di setiap halamannya. Apakah saya terpikir untuk
mengganti indikator perolehan badge? Awalnya iya, karena memang ada buku-buku
yang tebal dengan cerita panjang. Toh saya bisa menyelesaikan setengah buku
hari ini. Ditambah lagi porsi belajar bahasa Jerman saya saat ini cukup rutin
karena adanya keharusan mengerjakan PR dari kursus yang sedang berjalan via
daring. Namun saya urung melakukannya. Saya ingat bahwa ini sudah memasuki hari
kesembilan. Semakin banyak godaan menerpa baik dari segi alokasi waktu ataupun
kegiatan lainnya. Maka saya perlu konsisten menjalankan apa yang sudah saya rancang
sendiri di awal tantangan. Setidaknya saya perlu bertahan hingga tantangan ini
usai hingga akhir. Dan untuk menaikkan kualitas, maka saya perlu mengalokasikan
waktu lebih banyak dalam sehari dan membaginya dalam beberapa sesi, agar buku
yang tebal pun bisa tuntas dibacakan dalam sehari.
Comments
Post a Comment