Wah, kurang
dua hari lagiiii! MasyaAllah... semoga semangat dan konsistensi untuk rutin
membacakan buku anak-anak bisa terus teraplikasikan. Buku yang kami baca hari
ini masih dari Papperlapapp dengan tema spesifik seputar warna. Ada dua cerita
di dalamnya. Cerita pertama berjudul „Frau Grau und Herr Kunterbunt“ yang
bercerita tentang kehidupan dua orang, yaitu Tuan Kunterbunt (warna-warni) dan
Nyonya Abu-Abu. Herr Kunterbunt tinggal di sebuh rumah yang penuh warna. Isi
rumahnya pun penuh warna dan pembawaannya ceria. Herr Kunterbunt memiliki
tetangga yang bernama Frau Grau. Seperti namanya, Frau Grau memakai pakaian
abu-abu. Rumahnya pun abu-abu. Tanpa pernah bertemu langsung, Herr Kunterbunt menganggap
bahwa Frau Grau adalah seorang yang aneh, karena semua yang ia miliki berwarna
abu-abu. Beragam asumsi berkelebat. Apakah ia tak mengenal warna lain? Bukanlah
banyak warna cerah yang bisa dipilih? Apakah dia sedih atau kesepian? Hingga kemudian sebuah surat
beramplop abu-abu datang ke Herr Kunterbunt, dari Frau Grau. Aha, sebuah surat
undangan. Herr Kunterbunt menyiapkan hadiah untuk dibawa memenuhi undangan. Dia
merasa kuas dan cat aneka warna adalah hadiah yang tepat. Menjelang sampai ke rumah Frau Grau, Frau Grau
menyambut dengan ramah dari kejauhan. Dan betapa kagetnya Herr Kunterbunt,
bahwa ternyata isi rumah Frau Grau amat kaya warna. Ternyata alasan Frau Grau
memilih cat rumah luar berwarna abu-abu adalah karena ia sudah dikenal sebagai
Nyonya Abu-Abu sejak lama dan ia ingin orang lain mudah menemukan kediamannya
karena berciri khas. Pembelajaran dari cerita ini adalah jangan mudah
berasumsi, apalagi dengan melihat tampilan luarnya atau secara kasat mata saja.
Sedangkan
cerita yang kedua berjudul “Welche Farbe hat der Himmel?“ menceritakan tentang
warna langit yang berbeda-beda menurut persepsi masing-masing hewan. Menurut Coati
langit berwarna biru, menurut Capybara
langitnya berwarna emas, oranye, pink dan merah. Sedangkan menurut Kelelawar
langit itu berwarna biru hitam. Namun langit hari itu tak menampakkan warna
sesuai persepsi mereka. Mereka pun mencari langit dengan warna sesuai dengan
persepsi mereka. Ada yang menemukannya saat pagi hari, siang hari, sore hari,
malam hari dan juga saat menjungkirbalikkan badannya dari atas ke bawah. Cerita
ini sangat kocak. Kami tertawa bersama.
Alhamdulillah
sesi ini berjalan lancar. Tinggal satu hari lagi menuju hari kemenangan.
Akankah saya menang menaklukkan tantangan ini? Saatnya berkontemplasi.
Comments
Post a Comment