Sebenarnya
bukan buku ini yang rencananya ingin kami baca bersama. Tapi justru saat akan
dibaca, si buku yang sudah disiapkan entah kemana. Sepertinya saya lupa
meletakkannya dimana. Dicari-cari belum ditemukan. Jadilah saya mencari buku
lain saja.
Buku berjudul „Stadt mit anderen Augen“ ini berisi sekitar 25 halaman. Menariknya, kota
yang dibahas di buku ini adalah kota Wina, sehingga lekat dengan keseharian
anak-anak. Setiap lembar menjelaskan satu situasi, sehingga ada dua belas
situasi yang dipaparkan di buku tersebut, yaitu :
die Stadt
Dari atas
menara gereja, pemandangan menyeluruh kota bisa terlihat.Terlihat seluruh
bangunan yang mengisi kota. Mulai dari bangunan tua yang biasa terletak di
dekat gereja.
auf dem
Markt
Pasar
selalu ramai pengunjung. Sekalipun saat ini sudah bisa berbelanja melalui
telefon atau online melalui internet, namun keasyikan berbelanja di pasar
tetap berbeda rasa. Ada kebutuhan berinteraksi langsung yang terpenuhi rasanya
saat berbelanja bersama keluarga atau teman sembari mengobrol. Ini tentu
berkaitan erat dengan fitrah manusia sebagai seorang makhluk sosial.
Di pasar
tentu dijumpai banyak barang dagangan. Yang mendominasi tentu bahan pangan,
terutama sayur, buah, daging dan ikan. Sayur, buah dan daging-dagingan yang
diperjualbelikan mayoritas merupakan produk lokal Austria, namun juga ada
beberapa yang berasal dari negara lain, seperti Zucchini yang datang dari
Italia, atau Nanas dan Pisang yang berasal dari Amerika Selatan. Jika saat berbelanja merasa lapar, kita juga
bisa membeli makanan seperti pizza atau kebab yang kedainya banyak dijumpai di
pasar.
in der
Fussgaengerzone
Di zona
pejalan kaki, dapat ditemui pertokoan yang berjejer. Ada toko pakaian,
toko buku, toko mainan, juga supermarkt. Jika kita tak ingin berbelanja apapun,
kita juga bisa duduk santai sembari menikmati eskrim dan beristirahat.
der Strassenverkehr
Jalan raya
selalu padat kendaraan. Ada pejalan kaki, pesepeda, juga ada mobil, bus, juga
tram yang berlalu lalang. Sebelum naik kedaraan umum, calon penumpang tentu
perlu memiliki tiket yang bisa dibeli di mesin otomatis yang tersedia di halte,
stasiun maupun di dalam tram.
am Bahnhof
Apa yang kita jumpai di stasiun? Ada pertokoan, kafe,
penjual tiket kereta, juga penumpang kereta yang berlalu lalang dengan menarik
koper atau tas besar. Anak-anak sembari mengingat stasiun Westbahnhof yang
sering mereka datangi, lalu membandingkan perbedaan kondisi stasiun yang besar (utama)
dan yang kecil.
im Park
Ini menjadi
tempat favorit sekaligus tempat yang mereka rindukan. Taman berisi tempat
bermain anak dimana mereka biasanya bermain setiap hari, kemudian jika cuaca
cerah ada yang bermain layangan, juga ada beberapa orang yang menggelar tikar
untuk piknik. Di taman, dapat kita jumpai juga aneka bunga yang sedang
bermekaran dan pohon-pohon yang meneduhkan.
das Rathaus
Di balai
kota, masyarakat tentu tak bisa sembarangan masuk. Disana ada banyak aturan dan
kebijakan yang dirumuskan, ada banyak kesibukan yang dijalankan, ada banyak
pekerjaan yang harus diselesaikan, yang semuanya berkaitan erat dengan
kebutuhan masyarakat.
Hochhaeuser
Semakin
padatnya sebuah kota beriringan dengan semakin meningkatnya kebutuhan tempat
tinggal. Dengan jumlah lahan yang sedikit, agar kebutuhan tempat tinggal
masyarakat terpenuhi dibangunlah tempat tinggal-tempat tinggal yang tinggi.
Hochhaeuser pertama kali didirikan di Chicago, sebuah kota besar di Amerika. Di
bangunan ini tentu tersedia lift, untuk membantu orang yang tinggal di dalamnya
terutama yang berada di lantai atas.
die
Muellabfuhr
Di pinggir
taman atau jalan, biasa kita temui tempat sampah dengan beragam warna. Setiap
hari kita jumpai kendaraan berwarna oranye, lengkap dengan petugas yang kerap
tersenyum ramah. Mereka lah yang berjasa membawa sampah dari rumah-rumah maupun
tempat sampah umum ke tempat pengelolaan sampah.
die
Kanalisation
Adalah sebuah saluran bawah tanah yang memiliki peranan
penting untuk perputaran air bersih di kota ini.
auf der
Baustelle
Di sebuah
kota, pembangunan kerap berkelanjutan. Baik untuk tempat perbelanjaan, tempat
tinggal maupun kebutuhan pembangunan lainnya.
Nachts in
der Stadt
Di malam
hari, suasana kota sangat sepi. Lampu rumah-rumah sudah dimatikan, tempat
bermain dan fasilitas umum kosong, toko-toko dan sekolah pun tutup. Kendaraan
yang berlalu lalang hanya sedikit, kendaraan umum tetap ada namun dengan
frekuensi yang lebih lama antara satu dan berikutnya. Malam adalah waktu
beristirahat. Namun ada juga beberapa hewan yang justru muncul di waktu ini.
Alhamdulillah,
buku yang menarik ini bisa tuntas terbaca. Benar adanya bahwa „jangan menilai
suatu buku dari sampulnya saja“. Sekilas awalnya saya mengira buku ini terlalu
padat tulisan dan berat untuk dibaca. Namun setelah mencobanya hari ini,
pandangan pertama saya ternyata salah.
Badge Excellent lagi untuk usaha bersama hari ini
ya. Sebenarnya ya, setelah saya merasakan perjalanan proses ini, sesi ini bisa
menjadi ajang latihan bagi saya untuk meningkatkan kesabaran. Di setiap lembar,
si sulung ingin membuka lembaran paling awal lagi dan mengkaitkannya dengan
lembar yang sedang dibacakan. Kalau mau saya sadari, justru ini menandakan pemahaman
anak yang terbangun dengan cukup baik. Alih-alih menghela nafas dengan membuka
halaman bolak-balik depan-belakang secara berulang, perhatian saya perlu saya
fokuskan pada proses berpikir yang sedang berjalan pada anak-anak. Semoga Allah
mampukan untuk menajamkan rasa, memahami makna yang tersirat dari setiap proses
belajar. Aamiin.
Comments
Post a Comment