Hari ini
sebenarnya alokasi waktu untuk membacakan buku terambil oleh kesibukan pribadi
saya. Hiks. Maaf ya anak-anak. Jadi tadi pagi dari jam 4 sampai dengan jam 7
pagi saya mengikuti pelatihan Digital Entrepreneurship yang diselenggarakan
oleh Keminfo bekerjasama dengan Google. Kelasnya seru dan menyenangkan. Dan
alhamdulillah bisa saya ikuti dengan seksama karena masih di awal hari dimana anak-anak
masih terlelap tidur. Namun setelah mengikuti kelas, saya mengantuk, dan saya
pun sempat tidur sejenak seusai kelas untuk menghimpun energi kembali. Dan
alhamdulillah Allah kabulkan.
Nah, saat
mengerjakan tugas domestik, saya teringat tempe yang saya buat beberapa hari
lalu. Setelah saya cek, sepertinya sudah ada yang bisa diolah. Karena jamur
yang muncul sedikit, jadilah saya berkonsultasi pada dua teman yang sudah
terbiasa membuat tempe. Yeay,dapat beberapa pencerahan untuk percobaan ke
depan. Saat tengah hari, grup kursus bahasa kembali aktif. Guru kursus
memberikan PR baru, padahal PR yang kemarin baru akan saya kerjakan hari ini.
Jadilah saya mengerjakan PR bahasa Jerman di siang jelang sore hari. Yang pada
akhirnya, sesi membacakan buku baru bisa dilakukan di sore hari. Buku yang dipilih
kembali buku bertema Energi yang kami dapatkan dari Wien Energie. Kali ini
berjudul „Ida und das leise Auto“. Menceritakan tentang mobil yang menggunakan
listrik sebagai sumber energinya, yang merupakan salah satu bentuk teknologi
ramah lingkungan.
Sebenarnya
usai membacakan buku saya nyaris menyematkan badge Satisfactory untuk
hari ini, karena proses sempat terjeda membuat WAG kelas Matrikulasi untuk memastikan
teman-teman peserta kelas Matrikulasi sudah menyetorkan misi kedua yang
berbatas waktu hari ini. Tapiiiii.... saat menempelkan badge ke
Kalender, koq ngga rela yaaaa… Sayang rasanya. Lalu berpikir kembali, jika saya
memang bersungguh-sungguh menjadikan proyek ini menuju cekatan berbahasa
Jerman, mengapa tidak saya ulang prosesnya saja? Toh masih ada waktu. Toh
anak-anak akan menyambut dengan senang. Toh dengan mengulang, saya akan lebih
memahami isi buku.
Saya pun
tersentil setelah teringat sebuah hadits mengenai sebuah amalan yang sedikit
namun rutin. Betapa sebuah konsistensi adalah hal yang perlu dilatihkan. Maka
jadilah saya mengulang sesi ini. Dengan sesi mengulang ini, saya menjadi sempat
menanyakan pemahaman si sulung mengenai cerita yang saya bacakan, juga memahami
jalan cerita yang di awal belum saya pahami sepenuhnya. Lebih mindfulness
rasanya. Sudah kurang enam hari lagi. Jangan kasih kendor, apalagi untuk
kerikil-kerikil tantangan yang justru sudah bisa dilampaui di awal perjalanan
proyek tahap kepompong kemarin. Semoga Allah berikan keberkahan di dalam proses
ini. Aamiin.
Comments
Post a Comment