Buku yang
kami baca ini sebenarnya masih satu tema dengan beberapa buku kemarin.
Sama-sama dibagikan oleh Wien Energie saat Festival Sampah dan bertemakan
pengolahan sampah di kota Wina. Ya, tema yang sangat dekat dengan keseharian
kami. Buku ini menceritakan bagaimana proses pengolahan sampah di Spittelau
hingga menjaid energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Diawali
dengan cerita Ida dan keluarga yang masih menggunakan oven konvensional sebagai
pemanas ruangan. Orangtua Ida berencana mengganti oven tersebut karena
pemakaiannya menghabiskan banyak minyak yang berdampak tidak ramah lingkungan.
Selain itu, oven tersebut juga kurang optimal dalam memanaskan seluruh ruangan
di dalam rumah karena jangkauannya yang terbatas.
Cerita
dilanjutkan dengan pengamatan mereka terhadap pekerjaan yang ada di jalan dekat
rumah. Sebuah lubang panjang sedang digali di jalan untuk pemasangan saluran
air panas. Mereka bertemu dengan petugas Wien Energie yang menjelaskan sumber
air panas yang mengalir di wastafel dan kamar mandi di rumah-rumah. Sampah restmuell
yang diambil dari setiap rumah, dikumpulkan di Spittelau untuk dibakar yang
kemudian hasil pembakaran itu adalah energi, abu, dan asap. Rupanya ada sebuah
saluran besar berbentuk lingkaran yang menghubungkan Spittelau dengan komponen
pendukungnya yang kemudian dilengkapi dengan banyak saluran-saluran percabangan
yang mengalirkan air panas ke rumah-rumah. Ada lagi saluran air satunya
yang mengalirkan air kembali ke Spittelau.
Bonus dari pengerjaan tantangan ini, saya menjadi memiliki
kesempatan untuk membuat resume buku bacaan yang tuntas saya bacakan untuk
anak-anak. Momen pengerjaan tantangan sekaligus menulis resume merupakan momen
untuk saya mencerna isi buku secara keseluruhan. Apakah saya menangkap
keseluruhan isi buku dengan benar? Proses mencari arti kosakata baru yang saya
temui, mengkaitkan satu demi satu kalimat menjadi sebuah pemahaman yang benar
menjadi sebuah keasyikan tersendiri. Alhamdulillah.
Hari ini proses membacakan buku berjalan cukup lancar
sekalipun saya mengerjakan mepet di sore hari waktu CEST. Jam online pagi hari saya gunakan untuk
berkoordinasi daring dengan pengurus HIMA dan mengerjakan misi pertama kelas
Matrikulasi. Siang hari saya full offline dan mematuhi perintah
suami untuk istirahat siang. Sore
hari badan kembali bugar dan memulai mengerjakan tantangan 30 hari. Badge
Excellent tersematkan hari ini. Terima kasih ya Rabb. Terima kasih keluarga
yang telah menjadi supporting system yang baik dalam proses belajar ini.
Comments
Post a Comment