Hari ini
sebenarnya hampir saja saya skip mengerjakan tantangan, karena tantangan belum
juga saya kerjakan hingga dua jam menjelang batas waktu pengumpulan tantangan.
Siang hari ini saya ada agenda ke luar rumah. Saya perlu mengantar sampel urine
anak ke dokter anak dan menantikan hasilnya, berlanjut membeli obat di Apotek
dan membeli kebutuhan pangan. Sesampainya di rumah, kami makan siang , sholat
dan membuat kue bersama. Usai membuat kue, saya mimisan. Cukup banyak darah
yang keluar. Kepala juga terasa pusing. Hingga kemudian suami memerintahkan
untuk tidur siang. Saya pun menurut. Setelah tidur siang, alhamdulillah kondisi
sudah membaik.
Keluar dari
kamar, saya melihat si sulung sedang membaca buku-buku kecil. Saya menjadi
termotivasi untuk mengerjakan tantangan 30 hari. Bukankah buku-buku kecil itu
cukup sederhana dan realistis untuk dituntaskan dibaca bersama di waktu yang
sempit ini? Bukankah indikator kesuksesan mendasar dari pengerjaan tantangan
ini adalah terbentuknya kebiasaan baik baru, yang kuncinya adalah memegang
komitmen dan konsistensi? Masih ada waktu, ayo kerjakan! Pertanyaan demi
pertanyaan untuk diri sendiri bermunculan di pikiran saya. Hingga kemudian saya
memutuskan untuk mengerjakan tantangan ini dengan berfokus pada „memanfaatkan
kesempatan yang masih tersedia“ tanpa banyak berpikir „tapi-nya“.
Dan sesi
membacakan buku ini berlangsung selama sepuluh menit. Membacakan buku berjudul „Was
die Sonne alles kann“ yang menceritakan tentang pemanfaatan sinar matahari
sebagai sumber energi yang memenuhi kebutuhan listrik manusia. Penjelasan cara
kerja panel surya diceritakan dengan jelas dan sederhana di buku ini. Tokoh di
dalam cerita yang seumuran dengan si sulung, membantu memudahkan anak-anak
memahami isi buku ini. Alhamdulillah, Allah mudahkan untuk mengerjakan tantangan
hari ini.
Comments
Post a Comment