Bismillaahirrohmaanirrahiim…
Tulisan ini didedikasikan untuk diri saya sendiri, dalam
upaya semakin mengenal diri sendiri. Perjalanan remedial mandiri kelas
Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch 8 ini saya lakukan dengan sadar dan
bahagia, mengoptimalkan kesempatan seiring dengan amanah Ketua HIMA regional
yang sedang saya emban saat ini.
Kelas Matrikulasi memang bukan hal baru bagi saya. Saya
sudah mengikuti kelas Matrikulasi batch pertama di tahun 2015 dulu. Sebagai
angkatan pertama, kelas Matrikulasi difasilitasi langsung oleh founder Ibu
Profesional, bu Septi Peni Wulandani. Lulus kelas Matrikulasi, saya berganti peran. Memfasilitasi kelas
Matrikulasi batch 2 dan berlanjut ke peran berikutnya. Dan kini di tahun 2020,
saya sedang belajar di kelas Bunda Cekatan dan mengemban amanah sebagai Ketua
HIMA regional Efrimenia.
Keikutsertaanku
di kelas Matrikulasi batch 8 tidak lain karena berkaitan dengan amanah sebagai
ketua HIMA regional. Alih-alih menganggapnya sebagai beban atau kewajiban, saya
memilih menganggapnya sebagai kesempatan belajar. Kesempatan untuk melakukan
remedial mendiri. Kesempatan untuk menyelami diri sendiri lebih mendalam lagi.
Pekan ini,
kelas Matrikulasi memulai misi pertamanya. Peserta diminta untuk menemukan
Kerang Istimewa. Bagaimana caranya? Peserta diminta menyimak video berikut https://m.youtube.com/watch?v=nyzj9bCSKsE kemudian menemukan kerang istimewa
versi diri sendiri . Saya pun kembali bernostalgia perjalanan saya di IIP yang
dimulai sejak kehamilan si sulung, awal tahun 2014 silam. Maka, inilah hasil
perenungan diri saya :Maka,
inilah hasil perenungan diri saya :
Saya tahu IIP adalah tempat yang benar. Karena,
Menurut KBBI, benar adalah sesuai sebagaimana adanya. Saat
ini saya membutuhkan tempat untuk meningkatkan kapasitas diri dalam menjalankan
multi peran, baik sebagai perempuan, istri, ibu maupun anggota masyarakat. Dari
kebutuhan diri tersebut, saya merasakan bahwa Institut Ibu Profesional adalah
tempat yang sesuai dimana saya bisa belajar bagaimana menjaga keseimbangan
peran melalui proses panjang yang dijalankan hingga saat ini. Pola belajar IIP yang runtut dan sistematis
sesuai dengan karakter diri saya yang menyukai keteraturan dan kedisiplinan. Saya
nyaman belajar di IIP dengan pola pembelajaran yang berjalan di dalamnya. Hingga
saat ini saya merasakan IIP sebagai tempat yang benar untuk proses bertumbuh
diri saya dan keluarga.
Saya tahu IIP adalah tempat yang baik. Karena,
Menurut KBBI, baik adalah elok, patut, teratur. Suatu hal
yang baik, jika prosesnya berjalan dengan baik, idealnya akan menghasilkan
perbaikan berkelanjutan untuk diri yang menjalankan. Dan saya merasakannya pada
diri saya. Proses yang sering berjalan di IIP yang sebenarnya awalnya adalah ngga
aku banget adalah proses learning by doing. Tantangan yang terjadi
berulang kali pada diri saya adalah, saya suka merencanakan suatu hal namun
berat memulai eksekusinya. Atau saat eksekusi sudah dimulai dan ada sedikit
kekurangan di awal, saya cepat merasa gagal dan ingin rasanya mengulang lagi
lalu kemudian menundanya. Hingga kemudian tak terlaksana. Sistem belajar di IIP
membuat saya bergerak dari zona nyaman saya. Belajar menerima
ketidaksempurnaan, belajar bersedia membuka mata bahwa ada kesempatan kedua
untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi, belajar untuk mencoba bergerak
dulu sembari menyempurnakan perencanaan ketimbang menunda aksi dengan alibi
perencanaan yang belum matang. Tempat belajar yang baik versi saya adalah
tempat belajar yang membuat diri saya mengeluarkan versi terbaik diri saya dan
yang senantiasa mendorong untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Dan di IIP
saya merasakannya. Pernah ada fase dimana saya merasa banjir informasi,
mendapat protes dari suami dan anak-anak
karena terlalu banyak berjibaku dengan gawai dan dari kejadian itu saya belajar
untuk mengelola waktu dengan lebih optimal, melakukan komunikasi produktif dan
menyusun skala prioritas. Sehingga
antara menuntut ilmu, menjalankan peran sebagai istri dan ibu serta melangkah
produktif bisa berjalan beriringan dalam satu ayunan langkah.
Saya tahu IIP adalah tempat yang bermanfaat. Karena,
Saya dan keluarga sudah merasakan manfaat dengan belajarnya
saya di IIP. Bermanfaat bagi
diri sendiri, bagi keluarga dan bagi lingkungan sekitar saya. Dengan terbiasa
belajar dan berkegiatan di IIP, membuat saya memiliki pengalaman berkomunitas
dan memberanikan diri menerima amanah untuk mengelola TPA di masjid As-Salam
WAPENA kota Wina, Austria.
Ragam
kegiatan di IIP yang akan saya ikuti yaitu :
Saat ini
saya memilih untuk berkecimpung di komponen Institut dan menjalankan peran yang
sudah diemban dengan seoptimal mungkin. Kelas belajar IIP yang sedang saya
ikuti antara lain kelas Bunda Cekatan batch 1, kelas Bunda Sayang Leader batch
4 dan kelas Matrikulasi ini. Untuk ranah berbagi dan melayani, saya jalankan
dengan menjalankan peran sebagai ketua HIMA. Dari peran ketua HIMA ini saya
belajar untuk menjadi pendengar aktif juga pengayom para mahasiswi IIP diaspora
sekaligus mehamai seluk beluk manajemen komunitas.
Setiap
langkah semoga senantiasa dalam tuntunan Allah, setiap upaya tak lain karena
ridho Allah, dan setiap buah yang dihasilkan pun karena izin Allah. Semoga
perjalanan ini menjadi anak tangga untuk menggapai keberkahan dan rahmatNya.
Aamiin.
Comments
Post a Comment