Hari ini saya tidak membacakan buku untuk anak-anak. Namun
saya membaca buku anak untuk diri saya sendiri. Setengah hari tadi saya
memiliki agenda berurutan di depan laptop. Begitu urusan berbagi via daring usai, saya langsung mengajak anak-anak
membuat bolu kukus bersama-sama. Rencananya, saya akan membacakan buku
setelahnya. Namun ternyata anak-anak keburu punya aktivitas lain. Ahsan
terlelap menemani abinya yang sedang beristirahat. Ya, mereka kompak tidur
siang. Sedangkan Raysa meminta untuk video call dengan yangti di Jombang
sembari makan kue. Hihihi.
Buku berjudul "Stark wie der Wind" ini
kami dapatkan gratis saat mengikuti acara festival Wien Energie. Di buku ini
dijelaskan bagaimana energi angin dikonversi menjadi pembangkit listrik yang
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sesi ini
berjalan cukup singkat. Lha wong baca sendiri, ngga ada sesi satu kalimat
terjeda dengan pertanyaan beruntun. Atau disela dengan rasa penasaran akan
gambar-gambar di dalam buku. Saya pun melanjutkannya dengan mengaitkan isi buku
ini dengan ayat Al Qur’an mengenai angin. Yaitu di Q.S. Ar-Ruum ayat 46 :
„Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.“
Karena buku tuntas terbaca, tanpa distraksi namun tidak memfasilitasi
rasa ingin tahu anak-anak, maka saya sematkan badge Very Good untuk upaya hari
ini.
Comments
Post a Comment