Hari ini kami memulai sesi membacakan buku lebih awal, yaitu
di pagi hari. Tujuannya adalah agar mengumpulkannya tak mepet ke jam deadline,
yaitu 23.59 WIB atau jam 17.59 CET.
Alhamdulillah sesi membacakan buku terlaksana di pagi hari. Namun
ternyata menuliskan laporannya belum bisa pagi juga, karena ada agenda kelas
belajar rutin yang harus diikuti, berlanjut pergi ke toko Turki untuk membeli bahan
pangan. Masih mepet lagi deh laporannya. Ndak papa. Semoga besok bisa lebih
awal. Hihihi.
Buku yang terpilih hari ini berjudul “Ich komme in die Schule”. Buku ini tentu merupakan buku pilihan Raysa. Buku yang menceritakan bagaimana seorang anak menjalani hari-hari pertamanya sebagai seorang anah sekolah (Volkschule Kind). Dimulai dari persiapan perlengkapan. Lazimnya di sini, seorang anak yang akan masuk sekolah memang menyiapkan tas sekolah lengkap dengan isinya yang antara lain : buku tulis, alat tulis, perlengkapan mewarnai, tempat makan, tempat minum, alat tulis, wadah makan, botol minum dan tas serut untuk perlengkapan olahraga.
Buku yang terpilih hari ini berjudul “Ich komme in die Schule”. Buku ini tentu merupakan buku pilihan Raysa. Buku yang menceritakan bagaimana seorang anak menjalani hari-hari pertamanya sebagai seorang anah sekolah (Volkschule Kind). Dimulai dari persiapan perlengkapan. Lazimnya di sini, seorang anak yang akan masuk sekolah memang menyiapkan tas sekolah lengkap dengan isinya yang antara lain : buku tulis, alat tulis, perlengkapan mewarnai, tempat makan, tempat minum, alat tulis, wadah makan, botol minum dan tas serut untuk perlengkapan olahraga.
Di hari
pertama, akan ada acara penyambutan murid baru beserta orangtuanya. Kemudian di
kelas, guru berkenalan dengan cara memberikan nametag para murid untuk
diletakkan di meja masing-masing untuk memudahkan perkenalan awal. Ada juga
Schultuete, sesi istirahat makan camilan, apa saja yang dipelajari di kelas,
ruangan apa saja yang ada di sekolah, kegiatan apa saja yang bisa diikuti
anak-anak di sekolah juga situasi sekolah di seratus tahun yang lalu, dan kisah
tentang beberapa kebiasaan yang berlaku di negara lain. Saya pun bercerita
mengenai sekolah yang saya jalani semasa kecil di Indonesia. Ada sistem piket,
ada PR, memakai seragam dan sebagainya.
Secara
garis besar, bahasa yang digunakan di buku ini cukup sederhana sehingga bisa
dimengerti oleh orang yang sedang belajar seperti saya. Dan tema buku ini, saya
sesuai dengan si sulung, yang sebentar lagi akan masuk Volksschule.
Badge excellent saya sematkan untuk hari ini. Karena proses
berjalan optimal, tanpa distraksi dan cukup memfasilitasi kebutuhan belajar
Raysa akan isi buku ini. Dan di
momen ini, kami bisa berdua saja karena adik masih belum bangun. :D
Comments
Post a Comment