Tantangan pekan ini sungguh mencengangkan! Kami perlu
membuat audio atau video berbagi pengalaman sebagai potluck untuk
teman-teman sesama peserta kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional.
Aku Berbagi Pengalaman tentang ...
Apa yang saya bagikan?
Tentu sesuatu yang sudah saya jalankan. Beberapa tema sudah
sempat saya tuliskan di kolom “Aku Tahu Tentang…” di jurnal pekan lalu. Namun potluck
seperti apa dari pengalaman saya yang sekiranya bisa bermanfaat bagi teman-teman?
Awalnya saya ingin membuat video mengenai belajar bahasa
Jerman untuk pemula. Namun saya urungkan. Saya mencari topik lain yang lebih
bisa dirasakan manfaatnya oleh teman-teman di samping saya juga bahagia
membagikan pengalaman tersebut. Mengapa tidak saya ceritakan perjalanan proyek
Ibu Profesional Diaspora, project yang saya canangkan sejak awal
menginjakkan kaki di kota Wina, Austria sebagai bentuk komitmen akan tekad
bersungguh-sungguh belajar selama membersamai suami studi lanjut di kota ini?
Saya merasakan banyak pembelajaran yang Allah berikan selama 20 bulan proses
belajar ini, dan tiga pembelajar utama yang saya rasakan sangat terasah adalah
kemandirian keluarga, adaptif dan berani mencoba, serta menjaga fokus saya
bagikan di video berdurasi sekitar tiga menit ini.
Maka lahirlah video ini, yang dibuat dalam perjalanan pulang
usai dari Magistrat Abteilung 35 menemani suami mengurus perpanjangan izin
tinggal dan ke Berangtunszentrum fuer Migranten untuk berkonsultasi.
Makananku Pekan Ini
Lalu, makanan apa yang saya pelajari sepekan ini?
Pertanyaan ini sungguh penting untuk menjaga fokus diri.
Saya perlu menuliskan makanan apa saja yang saya dapatkan di hutan pengetahuan
kemudian menarik benang merah kesesuaian antara makanan-makanan yang ada di
hutan pengetahuan dengan peta belajar yang sudah saya buat. Jangan sampai,
makanan-makanan yang saya cicipi tidak berkaitan dengan peta belajar saya. Bisa-bisa
saya kekenyangan manyicipi aneka kudapan yang ada sedangkan makanan utama yang
saya butuhkan belum sempat saya makan karena kehabisan waktu.
Maka, saya memilih untuk belum menjelajah hutan pengetahuan
atau the jungle of knowledge. Bukan tidak mau, namun perlu saya tunda. Saya
perlu memastikan makanan akan kebutuhan belajar saat ini terpenuhi terlebih
dahulu baru kemudian jika nanti ada bonus waktu bisa saya gunakan untuk
mencicipi potluck. Bismillah, berikut rekam jejak jelajah sepekan dalam
mencari makanan utama :
- Mengikuti Konversationsstunde di Perpustakaan Wieden.
Di forum ini kami berdiskusi mengenai penggunaan alkohol dan
regulasinya di kota Wina. Saya sekelompok dengan seorang mahasiswi Korea dan
seorang dokter dari Amerika. Dari diskusi ini saya jadi mengetahui aneka
minuman dengan prosentase alkohol yang berbeda-beda, reaksi badan saat
mengkonsumsinya dan dampak negative bagi kesehatan pecandu alkohol. Saya juga
mengajak teman-teman satu kelompok kursus untuk ikut forum diskusi ini, ada
satu orang yang mendaftar dan kami bertemu di forum tersebut. Setelah forum
ini, teman saya itu justru meminta untuk belajar bersama mempersiapkan diri
menyambut kursus semester depan yang dimulai di bulan Maret esok.
- Periksa ke Dokter dan Mencoba Rangkaian Cek Kesehatan.
Selama 20 bulan tinggal di sini, saya belum pernah memeriksakan diri ke dokter.
Berbekal bahasa Jerman yang dimiliki saat ini, saat saya merasa kurang fit,
saya memberanikan diri untuk pergi ke dokter untuk memeriksakan diri sekaligus
bertanya mengenai fasilitas Vorsorgeuntersuchung atau cek kesehatan.
Benar saja, ada form berbahasa Jerman yang perlu saya isi sebelum
menjalankan cek kesehatan. Proses pengisian form dan tanya jawab dengan
dokter memperkaya kosakata bahasa Jerman dan keberanian saya daam praktik
berkomunikasi.
- Membacakan Anak-Anak Buku Berbahasa Jerman
Siapa anak-anak yang menolak untuk dibacakan buku? Sepertinya
tidak ada ya. Yang ada anak-anak justru meminta dibacakan buku berulang kali. Dalam
memenuhi kebutuhan belajar dan membaca buku, kami memanfaatkan fasilitas
peminjaman buku dari perpustakaan pemerintah. Setiap pekan minimal satu kali,
kami mengunjungi perpustakaan baik untuk mengikuti kegiatan maupun membaca
kemudian meminjam buku. Saya dan anak-anak memiliki kartu perpustakaan
masing-masing. Setiap pemegang kartu, memiliki kesempatan untuk meminjam 25
media yang disediakan perpustakaan baik itu buku, CD, DVD, majalah maupun
lainnya. Pekan ini kami meminjam buku anak. Kartu perpustakaan anak-anak sampai
penuh, yang artinya ada 50 buku anak milik perpustakaan di rumah.
Konsekuensinya tentu anak-anak dibacakan beragam buku di rumah. Selain memenuhi
kebutuhan belajar anak, sesi membacakan buku anak ini juga membantu saya
menambah kosakata baru. Apalagi bahasa di buku anak-anak lebih sederhana,
sesuai dengan tahap pembelajaran bahasa Jerman saya saat ini. Untuk menambah nilai
pembelajaran, saya menyampaikan ayat-ayat Al Qur’an atau Hadits yang sesuai
sehingga fitrah keimanan pun turut terstimulasi dalam proses ini sekalipun buku
Islam sangat minim keberadaannya di sini.
- Berkomunikasi dengan Petugas Publik
Hari ini saya menemani suami mengurus perpanjangan izin
tinggal. Suami selama ini belum bisa berbahasa Jerman. Beliau cukup berbahasa
Inggris dalam komunikasi sehari-hari di kampus. Saya amati saat kita bisa
menggunakan bahasa Jerman dalam berkomunikasi, orang sini akan lebih
komunikatif dan kooperatif. Di sini saya kembali praktik. Saya mencoba sejak
awal mengawali percakapan dengan bahasa Jerman dengan petugas. Karena mendapati
sedikit tantangan, petugas menyarankan kami untuk ke Beratungszentrum fuer Migranten, lagi-lagi saya dihadapkan pada tantangan praktik berbahasa Jerman.
Dan pengalaman memang guru terbaik. Sekalipun saya sering terbata-bata namun saya
belajar banyak hal dari pengalaman praktik ini.
Nah, di bonus waktu malam hari ini saya mengalokasikan waktu untuk mencicipi beberapa potluck di hutan pengetahuan. Ada dua potluck yang saya cicipi yang keduanya berkaitan dengan bahasa. Yang pertama adalah dari mba Novida Fatma Dewita yang berbagi mengenai perlakuan yang tepat saat menemui anak yang menggunakan bahasa campur-campur. Kemudian satu lagi, potluck dari mba Rifni seputar tips belajar bahasa secara otodidak. Setelah mendengar tips dari beliau, saya semakin bersemangat untuk belajar bahasa Jerman dengan intensif.
Demikian potluck yang saya bagikan ke hutan pengetahuan, daftar makanan saya pekan ini terkait peta belajar yang sudah saya buat dan potluck yang saya cicipi dari hutan pengetahuan kelas Bunda Cekatan. Tak ada tujuan lain selain mengharap ridhoNya. Semoga Allah senantiasa tuntun setiap proses ini hingga terliputi dengan keberkahan dariNya. Aamiin.
Demikian potluck yang saya bagikan ke hutan pengetahuan, daftar makanan saya pekan ini terkait peta belajar yang sudah saya buat dan potluck yang saya cicipi dari hutan pengetahuan kelas Bunda Cekatan. Tak ada tujuan lain selain mengharap ridhoNya. Semoga Allah senantiasa tuntun setiap proses ini hingga terliputi dengan keberkahan dariNya. Aamiin.
Wien, 28 Januari 2020
Comments
Post a Comment