Materi kedua di kelas Bunda Cekatan ini menjadi salah satu jawaban atas gejolak yang sempat saya rasakan. Menjadi seorang ibu merupakan peran yang diambil secara sadar oleh seorang perempuan, yang membuatnya berkesempatan menjadi madrasah pertama dan utama untuk anak-anaknya. Sebuah peran istimewa yang berpotensi membuka ragam jalan kebajikan untuk dirinya. Lalu, apakah karena peran mulia tersebut, adalah wajar jika seorang ibu mengorbankan kebahagiaannya? Namun jika tidak, bagaimana beliau bisa menjalankan beragam peran diri beriringan dengan menjalankan aktivitas yang beliau suka dan bisa? Kata kuncinya adalah, Temukan aktivitas suka dan bahagia, kemudian asah keterampilan sehingga indeks kebahagiaan akan naik. Mengasah keterampilan di sini, bukan hanya keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas di ranah bisa dan suka. Namun juga keterampilan menyelesaikan faktor tambahan yang berpotensi mengganggu keseimbangan peran dan kebahagiaan dalam mengerjakan aktivitas bisa dan suka
Merajut Asa, Merekam Jejak, Menjaring Hikmah Asssalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh, Halo, salam kenal teman-teman pembaca :) Perkenalkan, saya Mesa. Seorang ibu rumah tangga yang saat ini berdomisili sementara di kota Wina, Austria. Griya Riset merupakan nama A Hometeam yang keluarga kami sedang bangun. Di blog ini saya menuliskan insight dari jejak perjalanan belajar saya dan keluarga. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan :)