“Itu hasil dari sebuah totalitas mi..."
cetus Abiya (panggilan saya untuk
suami), usai kami menyaksikan bersama video rekaman acara pembukaan Asian Games
2018 kemarin yang mengundang banyak decak kagum.
Abiya melanjutkan,
“Karakter ini pun yang harus
dimiliki oleh keluarga kita. Mengerjakan amanah dengan fokus dan penuh
kesungguhan. Hasil akan mengikuti.”
Saya manggut-manggut sembari
membereskan ruangan. Hari itu hari libur, saya mendedikasikan diri untuk
menjadi pendengar yang baik untuk beliau. Sebelum anak-anak bangun dan berebut
ingin didengarkan juga.
Beliau memberi isyarat untuk mendekat.
Ingin menunjukkan pada saya video berikutnya. Bukan, bukan video mengenai Asian
Games. Kali ini sebuah video mengenai perjalanan karier seorang animator, Alan
Becker. Di video tersebut Alan Becker menceritakan awal mula beliau masuk ke
dunia animasi di tahun 2005 hingga sampai di titik saat ini dimana channel
Youtubenya sudah memiliki 5.4juta subscribers. Wow, perjalanan
selama kurang lebih 13 tahun, terangkum apik dalam sebuah video singkat.
Menarik dan inspiratif.
Percakapan kembali mengalir. Ternyata
karya-karya Alan Becker sudah digemari Abiya semenjak awal masa mahasiswa. Dan
mungkin banyak subscribers yang juga demikian, mengikuti sejak
bertahun-tahun lamanya. Pertanyaannya, mengapa karyanya disukai banyak orang
dan membuat orang tertarik untuk terus mengikutinya? Ya, tentu saja karena
karyanya bagus dan beliau konsisten menjaga kualitas karya tersebut. Kisah Alan
Becker melanjutkan inspirasi pagi kami, Allah sampaikan pada kami bukti dari
sebuah kesungguhan yang dibarengi dengan konsistensi.
Apa sebelumnya saya mengetahui
tentang Alan Becker? Tidak, saya tidak mengenalnya sama sekali. Saya pun bukan
penyuka animasi. Bidang-bidang yang menarik bagi suami, memang asing bagi saya.
Saya tak mengerti animasi, coding,maupun hal-hal yang menjadi bidang
kesibukan suami. Pun sebaliknya. Namun dari sekian banyak hal yang berbeda
maupun bertolak belakang, kami menemukan sebuah irisan. Kami suka berdiskusi.
Saya suka mengumpulkan informasi, sedangkan suami suka menganalisa. Maka, kami
perbanyak ruang diskusi dalam keseharian. Kami berupaya saling mendengarkan
dengan baik, memahami kebutuhan masing-masing diri dan mengalirkan aneka topik
bahasan dalam sebuah muara, pembelajaran untuk keluarga.
Saya selalu menantikan momen ini,
family forum sarat makna, saat the man of vision and mission sedang
mentransfer pandangan hidupnya, untuk kemudian nanti dijalankan oleh saya, sang
pelaksana harian pendidikan.
Hasil jepretan Mentari Pagi di depan Schonbrunn Palace
Comments
Post a Comment