Pertanyaan ini muncul dalam benak saya saat mendapat tugas menjawab pertanyaan sebelum mengikuti kuliah WhatsApp bersama Abah Rama di grup Ruang Berkarya Ibu.
Dua minggu lalu saya baru saja berbincang panjang dengan Abah. Saya berkesempatan mengikuti Talents Dynamics di Surabaya untuk lebih mendalami Talents Mapping dan memanfaatkannya untuk mengembangkan kapasitas diri, keluarga dan umat.
Saat training lalu, Abah memaparkan ada banyak definisi bakat. Dan berbeda-beda, bergantung dari sudut pandang mana.
Bagaimana Talents Mapping mendefinisikan bakat?
Bakat merupakan sifat yang produktif. Sifat yang jika diasah secara kontinyu, akan menghasilkan kebermanfaatan bagi umat dan alam. Bakat merupakan nature, sifat bawaan yang dikaruniakan Allah pada setiap hambaNya, secara spesifik. Setiap orang memiliki peta bakat masing-masing.
Maka, antara bakat dan kerja keras, tidak ada yang lebih penting. Keduanya sama pentingnya bagi setiap manusia. Dengan mengetahui peta bakat, kita dapat mengetahui diri kita. Know your self, then be your self. Setelah mengetahui peta bakat diri, kita perlu bekerja keras untuk mengoptimalkan kekuatan kita dan menyiasati kelemahan kita.
Talents Mapping merupakan tes bakat yang pertama saya ikuti dan pelajari cara pembacaannya. Bagi saya secara pribadi, ilmu titen diri jauh lebih penting dan akurat dibanding alat asesmen apapun. Karena ilmu titen menggunakan indera ciptaan Allah, sedangkan alat asesmen adalah hasil karya manusia. Maka, hasil tes bakat adalah sebuah peta bakat yang perlu kita konfirmasi ke diri. Jika sudah yakin dan dirasa sesuai, maka kita bisa menyusun strategi untuk mengoptimalkan kekuatan diri.
Yuk, kenali diri bersama Talents Mapping :)
Comments
Post a Comment