Materi yang diusung kelompok ini mengambil tema yang menarik. Kelompok yang beranggotakan Ai Santiani, Eva Novita, Maria Ulfah dan Novi Fitriani ini menyajikan materi dengan menyampaian beberapa studi kasus. Berikut paparannya :
Kasus Pola asuh 1:
Rika adalah anak tunggal yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat berkecukupan. Ayahnya direktur di perusahaan tekstile, sementara ibunya mengelola bisnis online dari rumahnya.
Rika adalah anak yang sangat dinantikan kehadirannya oleh orang tuanya setelah bertahun tahun menikah. Saking bahagianya, Rika dibesarkan dalam kondisi segala kebutuhannya terpenuhi. Mainan yang bervariasi, makanan yang tak pernah kekurangan serta kasih sayang yang berlebih dari kedua orang tuanya.
Rika tumbuh menjadi anak yang manja. Nyaris tidak ada peraturan di rumahnya. Menjelang remaja, Rika bergaul dengan siapapun yang dia mau, termasuk dengan lelaki yang disukainya.
Menurut bunda bunda, bagaimana fitrah seksual Rika jika dikaitkan dengan pola asuh yang didapatnya selama ini?
Kasus 2:
Hary adalah seorang siswa kelas 2 SD di sebuah sekolah favorit di kotanya. Hani, makanya juga bersekolah di sekolah yang sama, kelas 5 SD. Orangtua mereka bersedia mengeluarkan biaya sekolah yang sangat besar demi anak anak mereka agar bisa diterima dan bersekolah disana. Dengan bangganya mereka akan memberitahukan kbahwa anak anak mereka bersekolah disana saat ada yang menanyakannya.
Setelah pulang sekolah, hampir setiap hari, Hary dan Hani harus mengikuti berbagai kursus lainnya yang ditentukan orangtua mereka. Mereka hanya mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh orangtua nya...
Hingga saat bertemu temannya di sekolah dan saling bercerita, mereka tau bahwa ternyata temannya ada yang diberi kebebasan oleh orang tuanya....
Menurut bunda bunda ,bagaimana dampak pola asuh yang dialami Hani dan Hary?
Kasus 3:
Devi adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang guru SD yang berdedikasi.
Ibunya berjualan nasi uduk di rumahnya.
Devi adalah siswa SMA di sebuah sekolah negeri favorit di kotanya. Adiknya, Hasan, adalah siswa SMP di dekat rumahnya. Sementara adiknya yang paling kecil masih sekolah di SDIT yang tak jauh dari rumahnya.
Ayahnya adalah seorang ayah yang menyenangkan bagi anak anaknya. Setiap malam, saat makan, ayahnya sering mengajak diskusi berbagai hal, termasuk Masalah yang sedang dialami anak anaknya. Mereka mendiskusikan masalah bersama dan menyusun solusi bersama untuk setiap masalah yang dihadapi orang tuanya.
Suatu hari, Hasan didapati membawa teman perempuan ke rumahnya dan memperkenalkan pada anggota keluarganya bahwa teman perempuannya sebagai pacar barunya.
Bagaimana reaksi keluarga Hasan? Diskusi yuks
Utk melengkapi presentasi kami hari ini
Berikut keterangan tentang pola asuh orang tua (di attachment files) .
Kesimpulan :
Pola Asuh orang tua ternyata berpengaruh terhadap fitrah seksualitas anak. Maka orang tua mesti menyadarkan diri & mengaktifkan kembali fitrah keayahbundaannya agar mampu membangkitkan fitrah seksualitas anak dgn paripurna serta membangun konsep diri anak yg positif sehingga anak tumbuh sehat jiwa, mental, spiritual, emosi dan seksualnya
Media Edukasi
https://steller.co/s/7mvApLGnVeu
Kasus Pola asuh 1:
Rika adalah anak tunggal yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat berkecukupan. Ayahnya direktur di perusahaan tekstile, sementara ibunya mengelola bisnis online dari rumahnya.
Rika adalah anak yang sangat dinantikan kehadirannya oleh orang tuanya setelah bertahun tahun menikah. Saking bahagianya, Rika dibesarkan dalam kondisi segala kebutuhannya terpenuhi. Mainan yang bervariasi, makanan yang tak pernah kekurangan serta kasih sayang yang berlebih dari kedua orang tuanya.
Rika tumbuh menjadi anak yang manja. Nyaris tidak ada peraturan di rumahnya. Menjelang remaja, Rika bergaul dengan siapapun yang dia mau, termasuk dengan lelaki yang disukainya.
Menurut bunda bunda, bagaimana fitrah seksual Rika jika dikaitkan dengan pola asuh yang didapatnya selama ini?
Kasus 2:
Hary adalah seorang siswa kelas 2 SD di sebuah sekolah favorit di kotanya. Hani, makanya juga bersekolah di sekolah yang sama, kelas 5 SD. Orangtua mereka bersedia mengeluarkan biaya sekolah yang sangat besar demi anak anak mereka agar bisa diterima dan bersekolah disana. Dengan bangganya mereka akan memberitahukan kbahwa anak anak mereka bersekolah disana saat ada yang menanyakannya.
Setelah pulang sekolah, hampir setiap hari, Hary dan Hani harus mengikuti berbagai kursus lainnya yang ditentukan orangtua mereka. Mereka hanya mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh orangtua nya...
Hingga saat bertemu temannya di sekolah dan saling bercerita, mereka tau bahwa ternyata temannya ada yang diberi kebebasan oleh orang tuanya....
Menurut bunda bunda ,bagaimana dampak pola asuh yang dialami Hani dan Hary?
Kasus 3:
Devi adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang guru SD yang berdedikasi.
Ibunya berjualan nasi uduk di rumahnya.
Devi adalah siswa SMA di sebuah sekolah negeri favorit di kotanya. Adiknya, Hasan, adalah siswa SMP di dekat rumahnya. Sementara adiknya yang paling kecil masih sekolah di SDIT yang tak jauh dari rumahnya.
Ayahnya adalah seorang ayah yang menyenangkan bagi anak anaknya. Setiap malam, saat makan, ayahnya sering mengajak diskusi berbagai hal, termasuk Masalah yang sedang dialami anak anaknya. Mereka mendiskusikan masalah bersama dan menyusun solusi bersama untuk setiap masalah yang dihadapi orang tuanya.
Suatu hari, Hasan didapati membawa teman perempuan ke rumahnya dan memperkenalkan pada anggota keluarganya bahwa teman perempuannya sebagai pacar barunya.
Bagaimana reaksi keluarga Hasan? Diskusi yuks
Utk melengkapi presentasi kami hari ini
Berikut keterangan tentang pola asuh orang tua (di attachment files) .
Kesimpulan :
Pola Asuh orang tua ternyata berpengaruh terhadap fitrah seksualitas anak. Maka orang tua mesti menyadarkan diri & mengaktifkan kembali fitrah keayahbundaannya agar mampu membangkitkan fitrah seksualitas anak dgn paripurna serta membangun konsep diri anak yg positif sehingga anak tumbuh sehat jiwa, mental, spiritual, emosi dan seksualnya
Media Edukasi
https://steller.co/s/7mvApLGnVeu
Comments
Post a Comment