Skip to main content

Sebuah Catatan dari Bahan Diskusi : Dari Hadir Menjadi Mitra

Sebuah catatan di diskusi hari ini...
Ini terasa banget mba...
Saat saya benar - benar hadir sebagai istri & ibu, saya memperhatikan , saya mendengarkan dengan sepenuh hati , setulus jiwa semua kebutuhan suami & anak-anak, saya belajar untuk selalu meningkat , terus semangat untuk melakukan dengan bahagia ....saya akan paham betapa mulianya peran saya , sehingga saya bisa melaksanakan semua peran dengan penuh cinta sehingga akan menghasilkan banyak cinta dalam keluarga...

Usia 0-7 tahun kami berusaha memenuhi jiwa anak-anak dengan Cinta, kehangatan dalam keluarga

7-14 Masa contoh , 7-10 mencontoh sesuai gender , 11-14 mencontoh lintas gender.
Jika masa ini  kita bisa menjadi teladan/ contoh anak-anak maka kita akan menjadi idola mereka .

>15 Masa Mitra, masa ini anak-anak sudah ingin punya eksistensi sendiri. Jika masa sebelumnya anak-anak mengidolakan kita tentu masa ini anak-anak tidak akan ragu menjadi mitra kita .

Anak saya yg paling besar 13 th November kemarin mba , dulu saat masih sekolah kelas 3 pernah gurunya menyampaikan ke saya , ingin sekali bertemu saya karena beliau penasaran karena Caca begitu mengidolakan Uminya ..#eeaa
Alhamdulillah insyaAllah sampai  sekarang kami bisa mengobrolkan apapun berdua, semoga begitu juga nnt dengan adik2nya, aamiin...

Formula ini sebenarnya nasehat untuk selalu mengingatkan saya juga 😇😇

Semoga nggak bulet ya mba..🙏🏻🙏🏻🙈🙈

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-...

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m...

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapa...