Suatu waktu, saya pernah bertanya pada Raysa. "Kakak, kakak ngga suka kalau ummi ngapain?" Dengan cepat dia menjawab, "Kalau ummi marah-marah" Lalu, kalimat pertanyaan berikutnya adalah, "Terus, kakak suka kalau ummi ngapain?" Dia berpikir sejenak, sembari tersenyum malu, dia berujar, "Kalau ummi main sama kakak" Sesi bermain dan bercerita merupakan momen yang efektif untuk menyampaikan pesan kebajikan, nilai moral, dan karakter baik pada anak. Apakah saya sudah melakukannya dengan optimal? Saya pun mengilas balik, di momen apakah saya seringkali bertutur pada anak? Aaaah...saat anak melakukan kesalahan di mata kita, saat dia melakukan sesuatu tidak sesuai harapan kita, seringkali emosi menggelegak dan mengalirlah tutur panjang sarat nasehat. Padahal di momen itu, anak sedang merasa sedih atas kebelumberhasilannya. Jika ditimpali dengan nasehat-nasehat panjang, bukankah penolakannya akan besar? Maka, saya perlu mengubah strategi. Bertut
Merajut Asa, Merekam Jejak, Menjaring Hikmah Asssalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh, Halo, salam kenal teman-teman pembaca :) Perkenalkan, saya Mesa. Seorang ibu rumah tangga yang saat ini berdomisili sementara di kota Wina, Austria. Griya Riset merupakan nama A Hometeam yang keluarga kami sedang bangun. Di blog ini saya menuliskan insight dari jejak perjalanan belajar saya dan keluarga. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan :)