Ini adalah buah kontemplasi ummi hari ini. Tantangan cerdas
finansial untuk diri sendiri. Ada banyak buku bertebaran dan seolah
melambai-lambai menawarkan diri untuk dibeli. Baiklah, mari merenung sejenak
untuk menentukan sikap.
Ummi, masih ada beberapa buku baru yang belum ummi baca.
Bagaimana kalau ummi habiskan dulu buku yang ada, baru kemudian membeli boleh
membeli buku baru?
Ummi, apakah ummi sudah mengamalkan ilmu yang ummi dapatkan?
Bagaimana jika fokus ummi ke hal tersebut dulu?
Ummi, apakah ummi benar-benar butuh buku tersebut? Apa urgensi
buku itu untuk dibeli saat ini?
Usaha ummi menjawab tiga pertanyaan diatas, alhamdulillah
bisa membuat diri mengurungkan niat untuk membeli buku baru. Terlebih saat ummi
menanyakan isi sebuah buku pada teman yang sudah memilikinya, dia menjawab “Pinjam
aku saja dulu, nanti baru dipertimbangkan perlu punya atau tidak.”
Sebenarnya meminjam buku ini adalah langkah yang sudah kami
lakukan namun baru untuk buku anak-anak. Kami meminjam buku anak dari sebuah
taman baca. Untuk buku-buku kebutuhan ummi, masih jarang taman baca yang
menyediakan.
Dan untuk membeli buku, selain alokasi dana bulanan,
kecepatan baca juga menjadi bahan pertimbangan. Jumlah buku yang dibeli mengacu
pada jumlah buku yang berhasil dituntaskan dalam bulan sebelumnya.
Ah, tawaran teman menjadi solusi konkrit bagi ummi saat ini.
Ummi pun menyambutnya gembira.
Comments
Post a Comment