لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)."
Sejatinya, belajar adalah sebuah hal yang menyenangkan. Melakukan
pengamatan, terjadi serangkaian proses berpikir, memantik keingintahuan
mendalam dan membuat pemahaman semakin menguat. Maka, menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam pembelajaran adalah hal mendasar yang perlu diprioritaskan.
Tema belajar bulan ini adalah ibadah haji. Mengingat saat ramadhan lalu kakak membeli
buku busa berisi penjelasan rangkaian ibadah haji. Buku ini kami baca sembari
bersenandung bersama sebuah lagu anak-anak yang cukup populer tentang ibadah
haji. Ummi kurang paham persis judulnya apa dan pengarangnya siapa. Tapi lagu
ini sangat membantu dalam pembelajaran, terutama untuk anak-anak yang cenderung
audio.
Saya pergi ke Mekkah, berkeliling-keliling Ka’bah
Sambil baca talbiyah dan wukuf di Arafah
Lalu melempar jumrah, ula wusta aqobah
Sa’i, sa’i dari Shofa ke Marwah
Allah Maha Penyayang
Sayangnya tak terbilang
Allah Maha Pengasih
Tak pernah pilih kasih
Allah yang Maha Tahu tanpa diberitahu
Allah, Allah, Laa ilaha ilallah
Saat belajar tema ini, kami juga sembari mencoba memakaikan
baju ihram laki-laki dan berlari-lari kecil dari ujung ke ujung, simulasi bukit
Shofa dan Marwa. Foto-foto umroh keluarga pun diperlihatkan ke kakak.
Kami juga sempat menghadiri undangan pengajian tetangga yang
akan berangkat haji. Alhamdulillah ummi, kakak dan adik mendapat tempat lesehan
di dalam rumah, sehingga lebih kondusif dan membuat anak-anak lebih leluasa
bergerak. Saat bersholawat bersama, kakak mendendangkan dengan lantang. Menyemai
fitrah keimanan, menumbuhkan kecintaan pada Rasulullah. Ceramahpun kami
dengarkan bersama hingga tanpa terasa dua jam terlewati dengan menyenangkan.
Banyak tetangga dekat yang akan berangkat haji, beberapa
diantaranya adalah teman baik ibu. Mengharap berkah dan doa dari calon tamu
Allah, kami bertandang bersama yangti. Kakak dan adik belajar adab bertamu,
meminta izin saat akan mengambil sesuatu dan tidak mengambil jamuan sebelum
dipersilahkan. Kakak juga sempat kebelet pipis, kami pun meminta izin ke kamar
mandi. Kakak dan ummi praktik kembali mengenai thaharah (bersuci) dan menutup
aurat.
Kemarin malam, calon jamaah haji dilepas oleh warga
perumahan yang dikoordinasi oleh takmir masjid. Acara berlangsung ba’da
Maghrib. Usai jamaah Maghrib, kakak bersiap ganti baju putih dan berangkat
kembali ke masjid bersama yangti. Ummi dan adik masih sholat Maghrib dan
bersiap diri, menyusul berangkat. Ummi tiba saat acara inti akan berlangsung. Adik
yang berada dalam gendongan, berbinar melihat kilau cahaya lampu dan suara
kalimat talbiyah.
Comments
Post a Comment