Bukan sekali ini mereka mengikuti forum orang dewasa. Bukan
sekali ini mereka dilibatkan dalam forum belajar ummi. Dan dari aktivitas
berulang itu, selalu saja ada temuan baru dan menarik yang ummi catat, tentang
mereka.
Hari ini kakak dan adik mengikuti rapat persiapan acara Gema
Takbir dan Sholawat Bersama se-Kabupaten Jombang yang diadakan majlis ta’lim
Ulul Azmi. Sebelum berangkat, kami menyiapkan amunisi supaya mereka tetap bisa
membersamai ummi dengan nyaman dan tetap dapat bermain seperti biasanya.
Harapan ummi, meski mereka membersamai ummi di forum rapat yang notabene formal
dan mayoritas terdiri dari orang dewasa, mereka tak kehilangan kenyamanan
belajar.
Kebetulan mereka baru saja selesai makan siang sehingga
mereka berangkat dalam keadaan kenyang. Maka amunisi yang kami siapkan adalah minuman,
buku, puzzle, boneka dan mainan. Semua amunisi tersebut ummi masukkan ke
dalam tas ransel kakak dan kakak yang bertanggungjawab terhadap isinya, ummi
hanya membawakan dari rumah ke sekretariat lokasi rapat. Disana kakak bertemu
dengan mba Nafla, teman di masjid sekaligus di TPQ. Waaaah….wajah sumringah kakak
langsung terlihat J
Kakak ceria, ummi bahagia. Bersama mba Nafla, kakak menjadi
pembelajar mandiri. Mereka bermain pretend play sebagai ibu-ibu yang
menggendong anaknya. Sempat terdengar aba-aba dari kakak saat pembagian peran. Kakak
meminta mba Nafla berperan sebagai ibu A, kakak berperan sebagai ibu B dan
mereka berjalan bersama-sama. Potensi bakat arranger dan command
kakak terlihat di proses ini. Bagaimana kakak membagi peran dan
memberikan instruksi supaya teman bermainnya bergerak sesuai arahannya.
Tak lama, mba Nafla memakan sebuah permen dan kakak mendapat
bagian. Kakak mendekat ke ummi dan meminta izin, sekaligus review, sehari
makan berapa permen ya? Hehe. Kali ini, kakak yang egosentrisnya masih dominan
mendapat role model untuk suka berbagi dan menikmati rezeki bersama
dengan teman-teman. Mb Nafla cenderung diam, tak banyak berbicara dan suka
berbagi. Kakak senang bermain dengan mba Nafla.
Setelah itu, aktivitas belajar mereka beranjak ke membaca
buku. Perlahan ummi dengarkan pembicaraan mereka. Ternyata kakak becerita
mengenai dirinya, juga tentang isi buku yang sedang mereka pegang. Kakak bercerita,
mba Nafla mendengar. Artikulasi dan penyampaian kalimat sudah lugas dan jelas,
potensi bakat communicationnya terlihat.. Kosakata kakak cukup
banyak dan dia dapat menceritakan ulang poin-poin penting di alur cerita
tersebut. Melatih kecerdasan linguistiknya supaya terasah dengan baik.
Kakakpun perlu belajar menjadi pendengar yang baik, karena mendengar dan didengar
adalah kompetensi yang penting dimiliki oleh semua orang.
Pretend play berikutnya, mereka berpura-pura menjadi
penumpang kereta. Kakak rupanya rindu berkereta. Mereka praktik dari ambil
tiket, cek isi tas dan bagasi, hingga suara pemberitahuan di stasiun kereta
api. Dari kegiatan ini, ummi ingin mengetahui, seberapa hafalnya kakak dengan
orang-orang yang kakak jumpai, terlihat bakat context kakak.
Bagaimana dengan adik?
Dia, seorang yang menentramkan hati. Yang mencoba memberikan
solusi kala tantangan melanda cukup dengan senyumannya. Di acara tadi, dia
merangkak kesana-kemari mengikuti sang kakak. Motorik kasar dan
motorik halusnya bisa tumbuh dengan signifikan.
#motorikkasar
#motorikhalus
#context
#communication
#linguistik
#command
#arranger
Comments
Post a Comment