Hari ini mini project kami adalah outing sekaligus bonding
time ummi dan kakak. Kakak mendapat kesempatan bermain di Taman Kanak-Kanak. Berawal
dari om yang berangkat ke sekolah diantar, tidak mengendarai sepeda seperti
biasanya karena barang bawaan yang banyak. Maka siang harinya kami menawarkan
diri pada yangti untuk menjemput om. Adik di rumah sebentar bersama yangti.
Sesampainya di sekolah, om belum pulang. Ummi teringat percakapan dengan kakak,
kurang lebih sebagai berikut :
Kakak : Ummi, kakak mau sekolah ya…
Ummi : Boleh, mau sekolah dimana kakak? Di sekolah yang
banyak mainannya itu, yang waktu itu ummi ada acara disitu dan kakak main-main disitu
bersama abi? (Ummi mengingat kakak punya kesan amat menyenangkan di sebuah TK
yang pernah kami kunjungi)
Kakak : Bukan mi, kakak mau sekolah di sekolahnya om. Pakai
baju hijau-hijau itu mi.
Ummi : Oh iya, boleh. (Dalam hati bingung, karena sekolah om
adalah sekolah MI lalu sekarang lanjut ke SMPIT yang mana tidak ada permainan
di halaman sekolahnya). Kakak pengen sekolah di sekolahnya om ya? Kenapa kak?
Kakak : Karena di sekolahnya om, ada masjidnya. Kakak mau
belajar sholat, mi… Diajari sholat sama guru-gurunya mi…
Ummi : MasyaAllah…iya, boleh kak… (Hati ummi bergetar. Tak
menyangka dengan jawaban kakak. Ummi berdoa, “Ya Allah, apakah ini semaian fitrah
keimanan yang Engkau sematkan dalam hati seorang anak? Mampukan kami ya
Rabb, untuk dapat merawatkan dengan optimal…”)Kakak kalau sekolah mau bawa apa
aja?Ummi antar kakak ya?
Kakak : Ngga mi, kakak berangkat naik sepeda sendiri. Bawa
bekal kue sama makan, terus bawa mukena juga.
Dari percakapan itulah ummi berencana suatu saat mengajak
kakak ke tempat om bersekolah. Dan hari ini Allah mengijabahnya. Berkunjung ke
sekolahnya om, dan mengajak kakak ke Taman Kanak-Kanak yang berada satu
kompleks dengan sekolah om.
Saat masuk dan meminta izin ke ustadzahnya untuk bermain
disana, kakak masih malu-malu. Tapi dia belajar adab pada guru dan adab
meminta izin menggunakan barang yang bukan miliknya. Karena ummi adalah
teman main kakak, maka ummi memposisikan diri sebagai teman main yang
(berusaha) menyenangkan. Ummi berkenalan dengan anak-anak yang bermain disana,
yang sedang bersepeda, duduk-duduk di ayunan dan lainnya. Ummi emmasang alarm,
sebagai cut off time waktu belajar kami. Menumbuhkan sikap disiplin dan
membangun komitmen diri yang tinggi.
Kakak mencoba perosotan. Kali ini perosotannya memang
didesain untuk anak-anak usia dini, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
curam. Bahannya pun plastik. Takut-takut kakak mencoba menaiki tangganya,
bahkan sempat berupaya naik tidak dari tangga, tapi dari perosotannya. Tapi
setelah mencoba, perlahan fitrahbelajarnya bergerak, rasa takutnya kalah
oleh keinginan belajarnya, keluar dari zona nyaman. Kakak kembali mencoba, kali
ini menaiki tangga tanpa rasa takut namun tetap hati-hati. Dan meluncur dengan
sukses.
Permainan berikutnya yang dicoba kakak adalah tangga titian.
Stimulasi motorik kasar untuk kakak. Tangga titian ini berbentuk setengah
lingkaran, semakin meniti semakin menanjak. Ini permainan baru untuk kakak,
belum pernah dicobanya. Kakak menaikinya perlahan, saat hampir sampai di tengah
kakak ingin turun. Namun ummi berupaya meyakinkannya. Kakak berupaya meniti
kembali, hingga kemudian ada anak kecil yang juga ikut meniti. Rupanya ini
menjadi semangat kakak untuk menyelesaikan tantangan hingga akhir. Ini menjadi
catatan bagi ummi, bisa jadi ada potensi bakat maximizer dalam diri
kakak.
Kami lanjut bermain lagi, dia sudah mau menebar senyum pada
teman seusianya. Kakak memang tipikal yang perlu pemanasan dulu, slow to
warm child. Lalu, alarm pun berbunyi. Tanda permainan sudah harus kami
akhiri. Kami berpamitan dengan teman-teman yang ada disana juga ke ustadzah
sekaligus berterimakasih telah diberi kesempatan bermain disana.
Kami pun menemui om dengan wajah riang gembira. Sembari
menggandeng tangan ummi, kakak berucap, “Besok kakak main kesini lagi ya mi?”
Cukuplah pertanyaan kakak ini menjadi gambaran bagi ummi bahwa kakak senang
bermain di TK tersebut
#portofolioRaysa3y3m
#fitrahbelajar
#fitrahkeimanan
##maximizer
Comments
Post a Comment