Siang tadi kakak ikut ummi menjemput om di sekolah. Kebetulan sekolahnya bersebelahan dengan Taman Kanak-Kanak. Sembari menunggu om, kami ingin mengunjungi TK dan bermain disana. Ummi pun menemui ustadzah dan meminta izin, alhamdulillah diperbolehkan. Ummi memasang alarm lima menit di HPnya dan kami siap bermain.
Mainan pertama yang kakak coba adalah perosotan. Dari
permainan ini kami belajar garis. Tangga naiknya jika dihubungkan dari bawah ke
atas membentuk garis miring, mengurangi kelelahan saat kita menaikinya. Garis
lengkung kita temui di perosotannya, tempat kita berseluncur dari atas ke
bawah. Bentuknya yang landai, mengurangi kecepatan luncur kita sehingga bisa
sampai ke bawah dengan aman. Di bawah perosotan juga ada bak pasir berbentuk
segi empat sebagai tempat mendarat kaki kita.
Setelah itu kakak mencoba permainan tangga titian berbentuk
setengah lingkaran. Permainan ini menguji keberanian dan keseimbangan anak.
Kakak mencoba dengan hati-hati. Saat hampir di tengah, akan sampai di titian
yang paling tinggi, kakak ingin kembali ke awal. Tapi setelah ummi yakinkan
kalau dia bisa sampai di titian akhir, dia bersedia melanjutkan. Kemudian ada
anak-anak lain yang datang. Jadilah kakak justru ingin menjajal kembali.
Disitu kami juga menemui ayunan. Apa yang bisa membuat
ayunan bergerak? Tak lain karena adanya ulir yang berbentuk lingkaran, yang
mana lingkaran tidak memiliki sisi dan sudut. Ada satu bagian yang lebih besar
dan satu bagian lebih kecil. Keduanya disatukan dan berpadu. Bayangkan jika
ulirnya berbentuk segi empat, apa bisa bergerak?
Matematika logis ternyata menyenangkan. Bisa dipelajari
dengan bermain.
Comments
Post a Comment