Bercengkerama bersama menjelang tidur adalah saat favorit bagi ummi. Sejak LDM dengan abiya, ummi meningkatkan keterampilan untuk dapat memfasilitasi dua kakak beradik yang mengantuk menjelang tidur. Adik yang masih berusia 7 bulan, selalu membutuhkan ASI untuk mengantarkannya terlelap. Sedangkan kakak saat mulai mengantuk tiba-tiba seluruh badannya gatal hingga minta digaruk dan yang boleh menggaruk hanya ummi, tidak orang lain. Awal kelahiran adik, proses ini cukup menantang bagi ummi. Namun Allah tidak mengirimkan tantangan tanpa solusinya bukan? Maka ummi yakinkan diri untuk bisa mengatasinya, meluaskan hati dan menenangkan pikiran. Jika hari ini belum bisa, mungkin esok hari berhasil. Terus mencoba dan berdoa.
Kemarin malam setelah kakak jamaah Isya’ di masjid, kami
berkumpul di kamar. Melihat adik yang belum mengantuk, kakak mengajak cilukba
dari balik pintu kamar, masih dengan mengenakan mukena. Bagaimana ekspresi
adik? Dia senang sekali digoda kakaknya. Adik merangkak dengan cepat mendekati
pinggir kasur, ingin menghampiri kakak. Dengan gerakan tersebut, kakak
menstimulasi #motorikkasar dan #fitrahfisik adik, membuat adik bergerak
mendekat. Semakin besar, kakak semakin menunjukkan rasa sayangnya pada adik.
Kakak memahami bahwa adik senang diajak berinteraksi, dan kakak suka
melakukannya. #Fitrahsosialitas pada saudara sekandung sedang dia pupuk.
Usai membuat adik tersenyum gembira, kakak pergi dari kamar.
Dia melipat mukena dan sajadah, dan meletakkannya di tempatnya. Dengan bangga,
dia menunjukkan hasilnya pada ummi. “Ummi…kakak sudah melipat sajadah dan
mukena, dan mengembalikannya di tempatnya. Kakak tanggungjawab kan, Mi?”. Ummi
bergegas melihat hasil kerja kakak dan menjawabnya, “Waaah… masyaAllah…rapi
bangeeeet…kakak hebat! Anak yang bertanggungjawab itu disayang sama Allah loh.
Ummi sama abi juga pasti sayang. Makasih ya kakak shalihah…” Kakak tersenyum
mengangguk. Bagi anak kecil seperti dia, apresiasi adalah sebuah hal besar yang
menunjukkan keberhasilannya dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Tak harus
berupa hadiah, cukup dengan perkataan positif yang jika diperdengarkan
terus-menerus, akan terbawa di alam bawah sadarnya. Hingga terbentuklah kepercayaan
diri, dia tumbuh menjadi pribadi yang penuh #empati serta tak segan
mengapresiasi. Nilai dari aktivitas-aktivitas dalam keseharian inilah, yang
akan tertanam kuat dalam imajinya sehingga membentuk sebuah karakter positif yang
kuat.
Kakak kembali menyapa adik di dalam kamar. Kakak berdiri di
samping kasur sedangkan adik berpegangan di dinding dan gorden jendela. Mereka
berdua kembali terkekeh bersama. Haaa…kadang ummi tak paham apa yang mereka
tertawakan bersama. Tapi melihat bahasa tubuh mereka, nampak pesan kedua pihak
saling terkirim dan diterima dengan baik.
Tak perlu alat khusus untuk mendeteksi ikatan batin mereka.
Cukup dengan mengamati polah tingkah mereka saat bersama. Seringkali ummi
dibuat terkaget-kaget oleh kakak saat dia melakukan hal di luar pikiran ummi.
Seperti saat bermain bersama adik dan ummi tinggal sebentar ke dapur, tiba-tiba
saja kakak berteriak, “Ummiiii…adik sudah di pinggir niiih..mau jatuh.” Dan
saat ummi datang, tangan kakak sudah memegangi badan adik yang sedang bergerak.
Ah, kakak mengkhawatirkan keselamatan adiknya. Sebelum ummi tinggal pergi,
memang ummi pesankan pada kakak untuk berteriak jika adik sudah berada di pinggir
kasur atau akan jatuh. Cukup sering pula ummi tertawa mengamati kakak yang
momong adik dengan mengalunkan senandung atau sholawat yang biasa ummi dan
yangti senandungkan ke adik. Persis berikut gerakan badannya. Kyaaa….anak
memang peniru ulung ya. Semoga ummi senantiasa Allah mampukan menjadi teladan
yang benar untuk kakak dan adik-adiknya kelak. Aamiin…
Lalu, bagaimana dengan adik? Ummi baru melihat aksinya malam
ini. Kakak yang tidak tidur siang, terlelap dalam gendongan abi dalam
perjalanan pulang dari masjid usai sholah Maghrib. Kakak yang tertidur dengan
masih memakai mukena direbahkan abi di kasur. Adik yang saat itu sedang bermain
bersama ummi, mendekat ke kakak saat melihat kakak tertidur. Apa yang akan dia
lakukan? Ummi mencoba menahan diri untuk tidak mengintervensinya. Ternyata adik
menarik mukena kakak, ingin melepaskannya dari kakak. Lalu, dia memegang pipi
kakak secara berulang. Sebuah kebiasaan yang seringkali kakak lakukan pada adik
dengan alasan gemas. Perkembangan #emosional kakak adik ini membuat ummi
terharu. Semakin bertambah nikmatNya, semoga semakin bertambah taqwa hamba
padaMu Ya Rabb…
#fitrahsosialitas
#fitrahfisik
#emosional
#empati
#motorikkasar
Comments
Post a Comment