Menu kesukaan menyambut hari kelima praktik makan mandiri
kakak. Ya, Yangti masak opor ayam. Karena semalam kakak makan opor ayam yang
didapat dari acara pengajian dengan lahap. Tapi ternyata, pola “cukup sekali
saja” masih berlaku bagi kakak, sekalipun pada menu kesukaannya. Kakak bisa
makan dengan lahap untuk menu favoritnya. Tapi tidak akan terulang di sesi
makan berikutnya. Jadi, meski menunya sama, kakak sudah datar-datar saja.
Hari ini, Mica belajar untuk memunculkan inisiatif kakak
saat makan.
Teringat materi yang disampaikan oleh bu Septi minggu lalu,
bahwasanya dalam memandu kemandirian untuk anak seusia kakak, jadilah anak-anak
yang menjalankan kesepakatan tersebut, jangan berperan sebagai orangtua. Karena
anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama
untuknya.
Baiklah, bagaimana cara Mica menjadi teman makan kakak
hingga kakak menganggap sedang makan bersama teman sebayanya? Hihihi
Begini, sejak kelahiran adiknya, kami sering bekerjasama dan
memainkan peran sebagai “mbak bidan”. Istilah “mbak bidan” ini muncul saat
tujuh hari pertama pasca persalinan, bidan dari klinik bersalin tempat Mica
bersalin, datang rutin untuk memandikan adik. Kakak memanggil beliau dengan
sebutan “mbak bidan”. Seminggu berlalu dan proses memandikan adik sudah bisa kami
lakukan sendiri. Mica berbagi tugas dengan kakak. Mica bertugas memandikan, sedangkan
kakak membacakan doa akan mandi, surat Al Fatihah selama adik mandi dan doa
mengenakan pakaian. Karena tugas memandikan yang semula dilakukan oleh bidan
beralih pada kami, maka kakak merasa bangga jika dipanggil “mbak bidan”. Dia
akan sangat bersemangat memainkan perannya.
Dari situlah, dalam aktivitas apapun, untuk memposisikan
diri sebagai teman sebaya kakak, Mica memanggil kakak dengan sebutan “mbak
bidan”, termasuk saat makan bersama ini.
“Mbak bidan, sarapan bersama yuk. Yangti bikin apa ini coba?
Yuk, habi sarapan bersama, jadwal kita selanjutnya adalah sekolah. Ummi sama
kakak sudah mandi kan? Kakak siap jadi guru Ummi, Ummi siap jadi guru kakak.
Yuk, isi energi dulu.”
“Ayo Mi, sama-sama ya. Kakak ambil piring dan nasi sendiri
ya. Tolong turunkan magic comnya, Mi.”
Maka kami pun menyiapkan piring dan makan bersama, layaknya
teman sebaya :D
#hari5
Comments
Post a Comment