Teruslah bergerak, maka Allah akan bukakan pintu kemudahan-kemudahanNya dari jalan yang tak kau sangka. Teruslah optimis, hasil manis akan terlihat seiring langkah kala ragu telah kau kikis.
Ummi tersenyum melihat perkembanganmu, Nak. Di hari ketujuh
ini, kakak mulai dapat mengambil makan sesuai porsi, dan menghabiskannya dengan
mandiri. Serta menaruh piring bekas makannya langsung ke tempat cucian piring.
Ummi sadar Nak, beradaptasi di lingkungan baru, menyandang
status baru sebagai kakak, berjauhan dengan orang kesayanganmu adalah bukan hal
yang mudah untukmu.
Wajar, jika kau sedikit manja. Mungkin itu bentuk adaptasimu
atas perubahan kondisi ini.
Wajar, jika kau sedikit merajuk. Harusnya ummi bisa
memakluminya. Bukan melabeli bahwa itu merupakan suatu kemunduran kemandirian.
Ummi, bercerminlah.
Jika ada sebuah perubahan menyapamu, bukankah kau memerlukan
dukungan orang sekeliling untuk menguatkan pijakan?
Jika ada hal baru yang datang dan membuatmu menjadi kurang
nyaman, bukankah kau butuh penguatan untuk tetap berdiri teguh?
Hal yang sama sedang terjadi pada putri kecilmu.
Maka, luaskanlah hatimu. Tataplah matanya dalam-dalam. Kau
akan temukan jawaban disana.
Bahwa dia hanya membutuhkan dukungan penuhmu, untuk
menguatkan kepercayaan dirinya.
Ummi, engkau sanggup kan?
Bukankah engkau sudah berjanji menjadi teman terbaik pertama
untuknya dan adik-adiknya kelak?
Maka, buktikan janjimu. Bukan padanya, tapi pada Allah.
Comments
Post a Comment