Mengembalikan sesuatu sesuai dengan kondisi semula.
Poin ini merupakan salah satu bentuk kemandirian yang sedang kami biasakan bersama. Bukan, bukan hanya untuk si kecil berusia 2.5 tahun itu, tapi juga untuk Umminya. Yang seringkali tanpa sadar, masih meletakkan barang di sembarang tempat, tak mengembalikan ke tempat semula.
Poin ini merupakan salah satu bentuk kemandirian yang sedang kami biasakan bersama. Bukan, bukan hanya untuk si kecil berusia 2.5 tahun itu, tapi juga untuk Umminya. Yang seringkali tanpa sadar, masih meletakkan barang di sembarang tempat, tak mengembalikan ke tempat semula.
Pagi tadi, ceritanya kami berdua baru saja membaca buku bersama di kamar yangti. Selesai membaca, kami pun keluar dari kamar. Saya dulu, baru MeGi. Namun, kaki mungil MeGi melangkah cepat mendahului saya menuju ruang makan sembari bertanya, "Kursi bulat MeGi mana ya, Mi?"
Belum sempat saya menjawab, dia sudah datang kembali mengangkat kursi bulat itu dan meletakkannya di depan pintu kamar. Saya bingung. Apa yang mau dilakukannya?
Ternyata dia ingin menutup pintu kamar. Tapi karena belum bisa menggapai gagang pintu, maka kursi bulat itu dijadikan sebagai alat bantu untuk melakukan aksinya.
"Udah ditutup Mi, pintu kamarnya yangti."
"Oh iya, jempol. Kayak tadi ya. Pintunya tertutup. MeGi bertanggungjawab." Jawab saya sembari mengacungkan dua jempol untuknya.
Ternyata dia ingin menutup pintu kamar. Tapi karena belum bisa menggapai gagang pintu, maka kursi bulat itu dijadikan sebagai alat bantu untuk melakukan aksinya.
"Udah ditutup Mi, pintu kamarnya yangti."
"Oh iya, jempol. Kayak tadi ya. Pintunya tertutup. MeGi bertanggungjawab." Jawab saya sembari mengacungkan dua jempol untuknya.
Kami pun melangkah bersama ke ruang makan. Di ruang makan, saya mendapati tempat sendok yang bentuknya aneh. Garpu dengan posisi menghadap bawah, menghiasi mulut tempat sendok. Saya jadi ingat, paginya MeGi memang sempat belajar dengan media ini. Menumpahkan semua isinya, dan mengelompokkan isinya.
"Kakak, kenapa ini jadi kayak begini?"
"Iya, kan dikembalikan ke tempatnya."
"Tapi koq jadi tinggi begini ya?"
"Ngga apa-apa Mi, bagus."
"Kakak, kenapa ini jadi kayak begini?"
"Iya, kan dikembalikan ke tempatnya."
"Tapi koq jadi tinggi begini ya?"
"Ngga apa-apa Mi, bagus."
Baiklah, sepertinya dia sedang berimajinasi membuat menara sendok garpu :D
Ah anak-anak, seringkali kalian menerapkan pembiasaan dengan baik, berbonus imajinasi dan kreasi yang membuat kami, para orangtua tersenyum geli.
Terimakasih :)
Griya Riset, 20 Oktober 2016
Wah sayapun harus belajar mengembalikan ke tempatnya. Sering kali lupa charger ada di mana, meteran baju ada di mana, hehehe. Ternyata bukan pelupa, tapi nggak disiplin ya. Moga anakku gedenya bisa pinter balikin barang-barang seperti MeGi :D
ReplyDelete