CREATIVE TEAM #1
KEGIATAN UNTUK ANAK USIA DINI
(RENTANG USIA 3-5 TAHUN)
TEMA MINGGU I : WARNA
Mesa : Membuat Cerita tentang
Warna Primer
Hari ini Megi diajak oleh ibunya
berbelanja ke pasar. Ibu akan membeli kebutuhan dapur untuk seminggu ke depan.
Untuk Megi, sebelum berangkat ibu memberinya uang lima belas ribu rupiah. Uang ini akan Megi gunakan untuk membeli
pewarna makanan. Minggu kemarin pewarna makanan yang dia biasa gunakan di
rumah, sudah habis, padahal dia ingin membuat donat aneka warna dari playdough.
Sesampainya di pasar,
mereka membeli kebutuhan yang sudah ada di catatan ibu. Megi mengikuti langkah
kaki ibu yang bergerak cepat. Sesekali pandangannya melirik ke aneka rupa
jajanan pasar, juga mainan impiannya yang berjajar rapi dijajakan penjual. “Aaaah…mengapa
tempat ini dipenuhi barang-barang yang aku inginkan?” batin Megi. Megi ingin
membelinya, tapi dia harus menahan keinginannya. Karena jika dia membeli
makanan atau mainan, maka jatah uang untuk membeli pewarna makanan akan
berkurang dan bahkan habis. Setelah menemani ibu kesana kemari, sampailah
mereka di etalase penjual bahan makanan. “Asyik, ibu akan membelikan pewarna
makanan aneka warna untukku.”pikirnya. Dia sudah membayangkan playdough berwarna-warni
yang akan dia ciptakan.
“Ibu, Megi mau warna merah,
hijau, biru, kuning, oranye, ungu, pink… Warna-warni pokoknya ya. Biar
donat bikinan Megi jadi berwarna-warni, Buuu….” pinta Megi bersemangat.
Ibu mengangguk mengiyakan. Tapi
Megi lihat, ibu hanya membelikan 3 botol pewarna, yaitu warna merah, kuning,
dan biru. Megi langsung saja protes, “Bu, koq cuma 3? Kan Megi mau warna yang
bermacam-macam…”
Ibu tersenyum, menunduk menyejajarkan pandangan dengannya. “Tenang
sayang, 3 warna yang ibu berikan tadi bisa membuat donat playdoughmu
nanti menjadi beraneka warna.”
Masa’ Bu? Benarkah? Bagaimana
caranya?
Ibu tersenyum simpul. “Nanti kita
buktikan di rumah ya…” ujar ibu sembari meminta Megi membayar. Megipun
menyodorkan uang lima belas ribu rupiah yang sudah disiapkan di saku roknya
pada penjual. Alhamdulillah cukup, tapi dia masih penasaran dengan apa yang
dijanjikan ibunya.
Begitu sampai rumah, Megi
bergegas mengambil playdough yang
sudah dibuatnya sebelum berangkat ke pasar tadi dan pewarna makanan yang baru
saja dibelinya. Jam menunjukkan pukul 08.45 WIB, 15 menit menuju jam belajarnya
bersama ibu dimulai. Megi sangat bersemangat menunggu penjelasan ibu.
Tepat pukul 09.00 WIB, Megi dan
ibu sudah duduk manis bersama. Setelah membaca doa sebelum belajar
bersama-sama, ibu mengambil 3 botol pewarna yang tadi dibeli. Megi diminta
membagi playdough menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian ditetesi
satu warna. Selanjutnya, ibu meminta Megi mencampurkan 2 warna ke masing-masing
bagian. Ada yang merah-kuning, merah-biru dan kuning-biru, dengan jumlah tetes
yang seimbang. Kemudian, playdough diuleni hingga warna yang diteteskan
menyebar merata.
Tarraaaa…Megi takjub melihat
hasilnya. Ternyata perpaduan 2 warna tadi menghasilkan warna baru! Campuran
warna merah dan kuning menghasilkan warna oranye yang cerah. Campuran warna
merah dan biru menghasilkan warna ungu menawan serta campuran warna kuning dan
biru menghasilkan warna hijau yang segar. Horeeee…alhamdulillah….
“Kereeeen ya Bu, koq bisa begitu
ya Bu?” tanya Megi sembari tersenyum gembira. Ibu pun menjelaskan, “Betul kan
apa yang ibu janjikan tadi. Ini bisa terjadi karena warna merah, kuning dan
biru merupakan warna primer, Nak. Warna primer itu adalah warna dasar yang
menyusun warna-warna lainnya. Warna yang muncul dari perpaduan dua warna
primer, dinamakan warna sekunder. Seperti warna ungu, hijau dan oranye ini. Nah
warna sekunder ini juga bisa dicampur, yang nantinya bisa menghasilkan warna
tersier. Ini, ibu tunjukkan ya diagramnya.”
Gambar 3 . Warna primer,
sekunder dan tersier
“Daaaaan..masih banyak lagi aneka
warna lainnya. Itu semua bisa kita temukan di skeeliling kita. Coba, warna
kulit ibu dan Megi, sama tidak? Mirip ya, tapi tidak sama kan? Maha Besar Allah
yang sudah menciptakan segala sesuatunya dengan sangat teratur dan lengkap seperti
spektrum warna ini ya, Nak. Dengan kita pelajari dan gali lebih dalam, kita
akan semakin menyadari dan yakin betapa besar karunia yang Allah berikan pada
hamba-hambaNya, sehingga rasa syukur kita padaNya juga sudah sepatutnya terus
kita tingkatkan, bukan?” Ibu memberikan penjelasan panjang lebar.
Megi pun mengangguk mengiyakan.
Dia bersyukur hari ini belajar banyak mengenai warna, belajar menahan diri dari
keinginan, juga bersyukur memiliki ibu yang cerdas dan sabar dalam menemaninya
belajar. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah.
Keterangan :
Gambar 1. Sumber : Dokumentasi
pribadi
Gambar 2. Sumber : http://gambargambar.co/wp-content/uploads/2013/09/gambar-kartun-anak-muslimah-paskibra.png
Gambar 3. Sumber : https://fotoato.files.wordpress.com/2012/10/ryb.jpg
Ditulis oleh Mesa Dewi. Seorang
ENJFJ. Ibu rumah tangga yang memiliki cita-cita besar menjadi Home Educator dan
fasilitator keluarga yang handal. Dapat ditemui akun Mesa Dewi (FB),
@griyariset(IG/twitter), maupun blog griyariset.blogspot.co.id
Comments
Post a Comment