Mini Project
16 Juli 2016
Tempatnya nyaman, bukunya macem-macem! :D |
Hari Sabtu lalu, kami berkesempatan mengunjungi Bapusipda.
Selama tinggal di Bandung, kunjungan kami kesini bisa dihitung dengan jari,
itupun karena berbarengan dengan persiapan acara atau kegiatan yang akan kami
ikuti di tempat ini. Bukan apa-apa, jarak yang perlu kami tempuh untuk menuju
kesini terbilang jauh. Jadi, begitu ada kesempatan untuk bermain dan belajar
disini, kami selalu menyambut dengan penuh semangat.
Usai diantar Biya hingga depan gedung, kami beranjak masuk
dan mengisi daftar pengunjung secara digital. Agenda kami hari ini
selain bermain di perpustakaan adalah mengikuti diskusi Community based
Education (CBE) yang diadakan oleh grup Home Education based on
Akhlaq and Talents (HebAT) yang keduanya dilaksanakan di ruangan
perpustakaan anak. Sebelum masuk ke ruangan tersebut, kami mengambil kunci
loker dan meletakkan barang bawaan disitu.
Belajar Hal Baru
Buat si Mentari Pagi, loker adalah barang yang cukup asing
baginya. Alhamdulillah loker yang kami dapat kemarin tidak terlalu tinggi. Sehingga
dapat dijangkau dengan mudah olehnya. Kami memasukkan barang bawaan dan
mengeluarkan alat tulis, buku catatan, dompet serta HP untuk kami bawa masuk ke
ruang baca. Mentari Pagi sempat ingin membawa minuman dan camilannya, tapi
urung setelah Micha menjelaskan bahwa tidak diperbolehkan membawa makanan dan
minuman ke dalam ruang baca. Alhasil, kami pun sempat tinggal beberapa menit di
area loker, karena Mentari Pagi ingin menghabiskan roti yang dibawanya terlebih
dahulu. Setelah kenyang, barulah loker kami kunci dan bergegas menuju ruang
baca. Kami juga menyepakati untuk pergi ke ruang loker jika di tengah-tengah
kegiatan nanti kami merasa lapar dan haus.
Saatnya Praktik Kemandirian
Masuk ruang baca, harus lepas sandal atau sepatu dong… Kebetulan
banget si MeGi lagi latihan supaya konsisten lepas dan pakai sepatu sendiri.
Micha contohkan dengan melepas sandal dan meletakkannya di rak bagian paling bawah.
Perlahan tapi pasti, MeGi pun menirukannya. Juga kembali sounding untuk toilet
training. Memberitahu jika akan buang air kecil maupun besar. Karena saat
ini MeGi sedang dalam fase lepas pospak secara total.
Ambil yang Kau Suka, Baca Bersama, Lalu Cari yang Serupa!
Yuhuuuu…Kita sudah berada di ruang baca, Nak! Ambillah buku
yang kau suka! Diskusi ternyata belum dimulai. Maka, kami pun menuju barisan
kursi yang melingkar rapi nan manis, menaruh barang bawaan dan beranjak ke rak
buku yang terletak di sebelahnya. Tak lama, beberapa buku terpilih dan mulailah
kami membaca bersama. Buku pertama yang berada dalam genggaman kami adalah buku
sejenis pop-up, yang gambarnya berlapis-lapis itu.
Buku yang kami baca bercerita tentang petualangan para
binatang ke sebuah hutan. Supaya motorik kasar juga bekerja, maka kami pun
mencari kesamaan antara gambar di buku dengan gambar-gambar yang menghiasi
dinding ruang baca. Benda yang kami temukan adalah pohon! Maka, kami pun
berjalan, mencari-cari, “Berapa pohon yayang menghiasi dinding ruang baca ini?”.
Kami berlari kecil menuju sudut ruangan, berpindah ke pinggiran rak buku, dan
berakhir di panggung kecil dengan dinding berhiaskan pohon yang dihinggapi
koala. Si MeGi jadi ingin memeluk pohon layaknya aksi si Koala. “Mau peluk pohon, tapi susah Ummi..”
ujarnya sambil meringis, hihi. Tak berselang lama, pencarian pohon pun
berhenti, karena diskusi dimulai.
Bertemu banyak teman, belajar banyak hal baru |
Ada Apa Saja Disini?
Jika ruang baca sudah pernah kami masuki pada kunjungan
sebelumnya, maka ruang yang kami masuki untuk pertama kali saat kunjungan
kemarin adalah ruang display yang terletak di samping mushola.
Ceritanya, diskusi berlangsung di ruang baca anak hingga jam istirahat, setelah
itu ruang baca tutup dan kam pun beralih ke mushola untuk menunaikan sholat
dhuhur berjamaah. Usai sholat, ruang baca masih belum buka, maka diskusi sesi
dua beralih ke ruang display. Salah satu dari peserta diskusi sudah meminta
izin dan alhamdulillah diizinkan. Jadilah ruangan tersebut menjadi ruang
eksplorasi baru untuk MeGi dan teman-temannya. Apa saja yang mereka temukan
disana?
Alat musik Angklung. Ya, ada 2 set angklung yang dipasang
bertingkat disana. Anak-anak sangat senang memainkannya. Dituntun oleh bu dosen
Dila, anak-anak belajar memegang dan memainkan angklung. Si MeGi tampak
antusias dan senang dengan bunyinya yang meriah. Usai bermain, angklung
diletakkan kembali ke tempatnya.
Display Perpustakaan Beragam Daerah. Ada banyak display
perpustakaan dari beragam daerah di provinsi Jawa Barat. Menampilkan
kearifan lokal dan kesenian khas masing-masing. Mulai dari foto kegiatan, wayang,
replika bedug, buku, dan hasil kerajinan. Satu hal yang paling menarik perhatian
si MeGi adalah aneka bentuk kokoru lucu yang ditampilkan di display perpustakaan daerah Kabupaten Sukabumi.
Berlatih Menyimak Diskusi
Untuk si MeGi ini bukan hal baru. Sejak dalam kandungan pun,
dia sudah terbiasa membersamai Micha mengikuti forum belajar. Namun, semakin
bertambah usia, tentunya keinginan dalam diri semakin berwarna, dan strategi
Micha dalam menyikapinya pun harus semakin variatif. Terlebih diskusi kemarin
dilaksanakan di ruang baca, yang membuatnya ingin bergerak kesana kemari,
mendekat pada buku-buku yang disukainya. Maka, Micha pun membekalinya dengan
spidol aneka warna, kertas kosong dan mengambil beberapa majalah Bobo pilihan
MeGi sendiri sebelum bergabung ke forum diskusi. Sempat sekali keluar juga
menuju ruang loker dan kamar mandi karena ada yang haus dan ingin buang air
kecil. Hihi. Tapi secara garis besar, Micha cukup dapat mengikuti alur diskusi.
Selingan dari MeGi dianggap sebagai ice breaking sesaat.
Itulah tadi poin-poin pembelajaran yang Micha tangkap saat membersamai MeGi belajar di Bapusipda. Teruslah bergerak, ayunkan langkahmu. Setiap gerakmu akan menjadi kepingan puzzle penunjuk Biya dan Micha dalam mendidik sesuai fitrah. Semoga selalu dalam ridho Allah ya Nak.
#griyariset
#miniproject
#ODOPfor99days
#day22
#bapusipdajabar
Comments
Post a Comment