Ibu Pembelajar, Belajar Bisa Dimana Saja, Kapan Saja, Bersama Siapa Saja
Bagi saya, menjadi ibu pembelajar di masa kini adalah sebuah
kewajiban yang alhamdulillah dibarengi dengan berbagai kemudahan fasilitas. Dengan
akses internet, seorang ibu yang aktivitasnya banyak didominasi oleh amanah
domestik, dapat menggenggam informasi dari segala penjuru dunia. Kebutuhan
belajar tetap terpenuhi meski bukan melalui jalur pendidikan formal. Dengan
catatan, skeptik dan disiplin harus menjadi karakter kuat yang mendasari
pembelajaran. Supaya tidak lupa waktu, lupa amanah dan akhirnya justru merasa
banjir informasi hingga berujung kejenuhan. Maka sebelumnya, penting untuk
mengidentifikasi ilmu apa saja yang kita perlukan, yang mendorong potensi kita
untuk semakin muncul ke permukaan dan meningkatkan keterampilan kita dalam
menjalankan profesi sebagai seorang ibu dan istri.
IndonesiaX, Sebuah Media Belajar Masa Kini
Tampilan Halaman Utama Website IndonesiaX |
Awal Juni lalu, seorang rekan di grup WhatsApp menginformasikan
adanya sebuah alternatif media belajar baru yang membuka 5 kelasnya tepat di
pekan tersebut. Adalah IndonesiaX, sebuah platform kursus online
terbuka dengan skala besar atau yang biasa disebut Massive Open Online
Course (MOOC) yang menyediakan pembelajaran dengan perangkat sistem
manajemen belajar yang didesain khusus untuk masyarakat Indonesia dan disajikan
dalam bahasa Indonesia. Dengan proses yang cukup singkat, tanpa perlu menunggu
lama saya sudah terdaftar sebagai member di https://indonesiax.co.id.
Pandangan saya langsung tertuju pada kelas Self Driving : Are You Driver
or a Passenger? yang diampu oleh tim Rumah Perubahan dengan
instruktur Prof. Rhenald Kasali yang dibantu oleh dua asisten pengajar.
Kursus ini mempertemukan kita sebagai peserta dengan para
pengajar terbaik di bidangnya, tanpa biaya. Yang kita butuhkan hanya koneksi
internet. Biaya baru diperlukan jika kita berminat untuk mencetak sertifikat
hasil belajar di akhir kursus, yaitu sebesar Rp 250.000,00
Bagaimana Cara Belajarnya?
Materi belajar terbagi menjadi beberapa topik bahasan yang
diberikan setiap pekan berupa video kuliah satu arah beserta transkrip/handout
materi. Setiap topik bahasan berisi beberapa video, bisa 5 sampai dengan 10
video. Untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penerimaan kita atas materi yang
diberikan, setiap topik bahasan dilengkapi dengan tes berupa 10 soal pilihan
ganda. Berikut beberapa topik kursus yang saya dapatkan saat mengikuti kelas
Self Driving : Are You Driver or a Passenger?
Minggu 1 :Introduction to Self Driving Course
Minggu 2 : Winners
vs Losers
Minggu 3 : Myelin : Pentingnya “Muscle Memory”
Minggu 4 : The Power of Simplicity
Minggu 5 : Passengers Can Become Drivers
Usai mendapat seluruh materi, di akhir sesi kita akan
mengikuti ujian akhir yang juga berupa 10 soal pilihan ganda. Nilai tes setiap
pekan dan ujian akhir nanti akan diakumulasikan untuk memperoleh nilai total
pencapaian. Jika ingin mendapatkan sertifikat, nilai total pencapaian ini tidak
boleh kurang dari 50%.
Pemberitahuan di Setiap Pekan. Yuk, masuk kelas! |
Lalu, Bagaimana Saya Menjalaninya?
Satu kursus dalam setiap periodenya, adalah cukup bagi saya.
Di awal, saya sempat registrasi untuk 2 kursus sekaligus. Namun, di minggu
kedua, energi saya ternyata tidak mencukupi. Maka saya putuskan untuk melepas 1
dan fokus hanya mengikuti 1 kursus. Alhamdulillah Allah mampukan saya untuk
mengikuti hingga akhir. Materi dikirim setiap Senin. Maka, bagi saya, hari
Senin atau Selasa adalah jadwal mengunduh materi. Saya tidak pernah mengunduh
dan menyimak video, karena keterbatasan kuota internet. Alhamdulillah,
transkrip/handout yang disediakan merupakan teks yang sama persis dengan
yang disampaikan di video. Transkripnya pun sudah merupakan kumpulan materi
untuk 1 topik bahasan, bukan lagi per video. Jadi, sekali mengunduh transkrip
mingguan, maka keseluruhan materi untuk 1 topik bahasan tercakup sudah. Hari Rabu
hingga Jum’at adalah jadwal saya untuk membuat mind mapping materi. Saya
senang membaca materi secara bertahap, mengunyahnya perlahan dan mencernanya
dengan membuat coretan yang saling menghubungkan. Jika sudah selesai, biasanya
saya langsung melanjutkan dengan menjawab soal-soal tes. Sehingga hari Sabtu
dan Minggu saya sudah bebas tugas dan bisa fokus berkegiatan luar/quality
time dengan keluarga. Momen ini juga saya gunakan untuk berbagi dengan
suami, mendiskusikan studi kasus-studi kasus yang diangkat pada topik bahasan
dan merefleksikan hal-hal positif yang bisa diaplikasikan untuk hometeam
kami.
Mind Map yang sudah tersalin agak rapi. Yang lain masih berupa coretan tak terbaca, :D |
Saya menyadari, kursus seperti ini tentu masih jauh berbeda
dengan kuliah di sebuah institusi pendidikan. Baik dari bobot materi, beban
tugas, intensitas pertemuan, cara penilaian hingga kualitas pemahaman. Namun,
seorang ibu pembelajar tidak akan membandingkan media pembelajaran satu dengan
yang lain. Jika saat ini belum memungkinkan untuk mengambil pendidikan di jalur
formal, maka gunakan kesempatan untuk
menempa diri melalui media belajar yang berada dalam jangkauan saat ini,
perkaya dengan menggali ilmu secara mandiri dan ikat erat dengan pengaplikasian
dalam diri dan kehidupan nyata hingga terbentuk pribadi yang semakin baik. Karena
sesungguhnya itulah sebesar-besarnya manfaat dari sebuah ilmu. Dan seorang ibu
pembelajar tak mengenal kata lulus dalam menimba ilmu di sebuah Universitas
Kehidupan.
Ini contoh grafik pencapaiannya, diambil dari nilai tes dan ujian akhir. |
#griyariset
#ODOPfor99days
#day23
#indonesiax
#selfdriving
Comments
Post a Comment