Dini hari tadi, saya mencoba menghitung berapa banyak setoran yang musti saya kejar untuk lulus program ODOPfor99days. Tidak tanggung-tanggung, dalam jangka waktu 99 hari kerja, saya hanya sempat menulis 18 tulisan!
Mengapa sampai bolong begitu banyak?
Alasan utamanya karena komitmen diri saya kurang. Semoat terlalu muluk ingin membuat tulisan yang berkualitas dengan kemampuan berpikir dan menulis yang masih terbatas, kesempatan yang sempit dan musti kejar setoran 1 tulisan per hari. Sebenarnya sejak awal sudah diwanti-wanti oleh koordinator kelas, bahwa program ini adalah untuk melatih otot-otot tangan saja. Sekadar membiasakan diri untuk menulis setiap hari. Adapun isi tulisan, berbobot tidaknya, bukanlah hal yang saat ini menjadi prioritas untuk dinilai. Ah, lagi-lagi perfeksionis melanda. Dan akhirnya banyak diam di tempat.
Koq bolongnya banyak banget! Apa memang sudah tidak niat dari awal?
Huhuhu...jlebb banget rasanya mendapat pertanyaan ini (padahal ini juga pertanyaan yang muncul dari diri sendiri, hehe). Sebagai bahan introspeksi lah ya. Jadi awalnya sebenarnya niat banget, semangat begadang lah pas awal-awal ikutan program ini. Hingga suatu saat, qodarullah suami mengalami patah tulang yang mengharuskan beliau untuk operasi dan rawat inap. Dilanjutkan dengan saya yang beberapa hari setelahnya terkena demam berdarah dan harus dirawat inap pula. Dari situlah awal bolongnya setoran ODOP saya. hehe...
Beberapa waktu setelahnya, saya kembali menulis freelance untuk sebuah website parenting islami, yang mana juga diminta menulis 1 artikel per hari. Dan karena ini artikel pesanan, tentu tidak bisa saya jadikan sebagai setoran ODOP sebelum tulisan tersebut dimuat. Jadilah saya kelabakan dan lebih memilih ke menulis artikel tersebut.
Tantangan berikutnya, saya tergiur untuk mengikuti kelas menulis cerita anak yang mana ditargetkan untuk mengirimkan tugas 1 cerita per minggu. Imajinasi saya ternyata tidak cukup tinggi untuk dapat membuat cerita-cerita anak. Tulis-hapus-tulis-hapus-tutup laptop. Mandeg. ODOPpun ikut terbengkalai. Bahan introspeksi banget lah ini. Jangan terlalu lapar mata pada program-program yang seliweran di hadapan kita.
Terus, sekarang mau gimana?
Cukup dengan mengikuti semester pendek dengan optimal saja. Terlepas 81 tulisan ini bisa dilampaui atau tidak sebelum 23 Juli 2016, saya niatkan kembali untuk menjalani program 1 tulisan per hari mulai hari ini. Idealnya, jika saya ingin lulus dan bisa mengikuti ODOPfor99days semester dua, maka saya harus menulis 2 tulisan per hari. Sebenarnya, sempat beberapa kali saya menuliskan di word dan mengirimkan screeshootinya sebagai setoran. Namun saya kesulitan melacaknya, pun nanti juga tidak bisa menuliskan link-nya. Jadi saya putuskan untuk tidak menghitungnya.
Dengan mengucap bismillahhirrohmanirrohim...
Saya bertekad menyelesaikan apa yang sudah saya mulai.
#ODOPfor99days
#day67
Dosa utama ada di lapar hati buat mengikuti semua program. Nafsu besar tenaga kurang kalau kata saya mah. Saya juga belajar dari Adjie Silarus untuk mengikhlaskan yang godaan yang seliweran. Mencoba untuk menyedikitkan keinginan.
ReplyDeleteMenulis itu utamanya harus bisa dinikmati untuk diri kita sendiri. Bukan karena kejar setoran atau lainnya.
Ayo atuh gandengan tangan menikmati Semester Pendek #ODOPfor99days.