Skip to main content

Tugas 3 Program Matrikulasi Ibu Profesional : My Personalized Curriculum

Tulisan ini dibuat sebagai tugas ketiga Program Matrikulasi Ibu Profesional dengan bahasan :

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH BERBASIS HATI NURANI

NHW #3

Membuat Kurikulum Belajar yang “Gue Banget”
Bunda, masih semangat belajar?
Kali ini kita akan masuk tahap #3 dari proses belajar kita. Setelah semalam Bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah berbasis hati nurani, maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu. 
a. Belajar konsisten untuk mengisi checklist harian, yang sudah Anda buat di Nice Homework #1. Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita. 
b. Baca dan renungkan kembali Nice Homework #2, kemudian tetapkan pada diri Bunda, Misi Hidup apa yang kita emban di muka bumi ini, bidang apa yang ingin Anda kuasai.
Contoh : Misi Hidup : memberikan inspirasi kepada banyak orang
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator
c. Setelah itu susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka tahapan ilmu yang harus saya kuasai adalah sebagai berikut :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
contoh : Saya dulu menetapkan KM 0 saya pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang saya di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari saya dedikasikan 8 jam waktu saya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone yang saya buat saat itu :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#1, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Ini sejarah hidup saya dulu, maka buatlah sejarah hidup Anda.
Salam,
/Septi Peni/


Bismillahirrahmanirrahim…
Sejak awal mendapatkan tugas ini, saya tekadkan untuk bersungguh-sungguh dalam meyusunnya. Bukan perkara ingin menjadi siswi teladan atau agar tulisan ini banyak pembacanya, namun hati kecil saya merasa bahwa tugas ini merupakan sebuah titik balik dari sikap santai diri ini. Untuk itulah, waktu pengerjaan 1 minggu ini saya gunakan seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang memang saya butuhkan dan akan pergunakan. Dengan upaya membersihkan hati terlebih dahulu, tugas ini ditulis.
Membaca tugas yang menjadi Nice Homework #3 membuat saya merasa kembali ke beberapa tahun silam. Ketika saya membuat sebuah tabel usia diri per tahun dan saya isi pencapaian dan rencana di setiap kolomnya, mulai usia 1 hingga 72 tahun.Wallahu a’lam, Allah sampaikan saya atau tidak di usia tersebut. Seberapapun usia yang Allah berikan, sangat besar harapan untuk dapat menjadi bekal kesuksesan di akhirat kelak. Aamiin.
Kolom-kolom tahunan itu masih saya isi hingga kini, namun saya semacam mengubah standar, dari yang awalnya (sebelum nikah) sangat idealis, sekarang menjadi realistis. Dan sepertinya semakin berjalannya waktu, membuat saya secara perlahan kembali menemukan sesuatu yang “klik” banget dengan saya, yang bisa jadi ini disebut dengan misi hidup :D
Tugas kali ini pun mengantarkan saya untuk merenung selama 1 minggu, membuka kembali catatan-catatan lama, buku-buku perencanaan, mempelajari kembali hasil Talents Mapping sekaligus materi training yang saya dapat dari Abah Rama serta berdiskusi intensif dengan bapak direktur terkait hal ini.
Ini sebagian bahan perenungannya, :)
Dari proses pendalaman ini, mendapatkan hasil sebagai berikut :
Saya, Mesa Dewi menemukan bahwa saya memiliki, 

Misi hidup : Membuat perencanaan yang detil, terukur dan matang.
Bidang : Pendidikan Anak
Peran : Arranger/Planner

Untuk dapat menjalankan misi hidup tersebut dalam bidang pendidikan anak, maka ilmu yang harus dikuasai sekaligus milestones yang harus dilalui adalah sebagai berikut :
Kurikulum Personal versi saya

Kurikulum personal ini saya buat dengan jangka waktu 20 tahun, yang terbagi menjadi proyek 5 tahunan dan saya detilkan 5 tahun pertama ke dalam indikator tahunan. Alhamdulillah hingga saat ini saya masih berupaya melatih konsistensi menjalankan dan mengisi checklist profesionalisme perempuan yang merupakan Nice Homework #1. Sependek ini, belum terpikir untuk merevisinya karena dirasa masih cukup relevan dengan kurikulum personal yang baru saja disusun. 
Pengisian checklist yang masih terus berjalan

Adapun dalam rangka menjadi ahli di bidang Pendidikan Anak ini, saya perlu mengalokasikan waktu 10.000 jam yang mana akan menjadi jam terbang saya dalam menyusun anak tangga menggapai impian ini. Untuk itu,  setiap harinya saya alokasikan waktu 6 jam untuk playing time bersama anak dan 2 jam untuk menuntut ilmu dan mendokumentasikan kegiatan harian dengan total waktu 8 jam per hari. Dengan demikian, 10.000 jam terbang akan dapat saya capai jika berkomitmen tinggi selama 5 tahun dengan perhitungan 8 jam x 5 hari kerja.
Tulisan ini merupakan hasil pemikiran saya yang masih sangat sederhana, dengan kapasitas ilmu yang masih amat minim dan tidak mustahil jika akan berubah seiring berjalannya proses. Semoga selalu dalam bimbingan dan lindungan Allah.

#ODOPfor99days
#day72

Comments

  1. Semoga Allah membimbing dan memberikan jalan, aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menulis Cerita Anak : Pengenalan Anggota Tubuh

CERITA TENTANG PENGENALAN ANGGOTA TUBUH Udara hangat, suara burung berkicau dan air bergemericik, menemani sang mentari menyingsing dari arah timur. “Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh…. Selamat pagi anak-anak… Bagaimana kabar hari ini?” ibu guru membuka ruang kelas batita dengan sapaan penuh semangat. Anak-anakpun menjawab dengan antusias, bahkan mereka berlomba-lomba mengeraskan suara, “Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh… Selamat pagi ibu guru… Alhamdulillah….Luar biasa…Allahu Akbar!” Jawaban sapaan berlogat cedal khas anak-anak membahana di seluruh isi ruangan. Ibu guru tersenyum lebar. (Coba, siapa yang bisa peragakan, bagaimana senyum lebar itu?). Jawaban nyaring anak-anak tadi tak ubahnya pasokan energi yang membuat semangatnya menggebu sehari penuh. Pagi ini sang ibu guru akan mengenalkan pada anak-anak mengenai anggota tubuh. Sengaja beliau datang dengan tangan hampa. Tanpa buku, tanpa alat peraga. Rupanya beliau ingin tahu seberapa jauh anak-

Mini Project : Belajar Siklus Air

Mini Project 20 Juli 2016 Belajar Siklus Air Beberapa sore belakangan, hujan selalu menyapa. Allahumma shoyyiban nafi’an Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. Salah satu kebiasaan yang Mentari Pagi lakukan saat hujan adalah melihat kamar belakang sambil melapor, “Ngga bocor koq Mi,alhamdulillah kering.” Hihihi..Atap kamar belakang memang ada yang bocor. Sehingga jika hujan turun, terlebih hujan besar, saya selalu mengeceknya, apakah bocor atau tidak. Dan kebiasaan inilah yang damati dan diduplikasi oleh MeGi. Dari sini jadi terpikir untuk mengenalkan siklus air padanya. Alhamdulillah, kemudahan dari Allah. Saat membuka facebook timeline , ada teman yang membagi album foto mba Amalia Kartika. Berisikan ilustrasi menarik mengenai informasi ayat-ayat yang berkaitan dengan air dan hujan. Jadilah ini sebagai salah satu referensi saya saat belajar bersama mengenai siklus air. Untuk aktivitas ini saya menggunakan ilustrasi siklus air untuk stimulasi m

Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas

Membuat Skala Prioritas Beberapa pekan lalu, kami sebagai tim Training and Consulting Ibu Profesional Non ASIA mengundang mba Rima Melani (Divisi Research and Development – Resource Center Ibu Profesional, Leader Ibu Profesional Banyumas Raya sekaligus Praktisi Talents Mapping ) di WhatsApp Group Magang Internal. Bahasan yang disampaikan adalah mengenai Manajemen Prioritas dalam Berkomunitas.  Bahasan ini kami jadwalkan sebagai materi kedua dari rangkaian materi pembekalan untuk pengurus IP Non ASIA karena bermula dari kebutuhan pribadi sebagai pengurus komunitas. Masih berkaitan dengan materi sebelumnya, yang bisa disimak di tulisan sebelumnya . Di materi pertama lalu kami diajak uni Nesri untuk menelusuri peran diri sebagai individu, yang kemudian dipetakan dan dikaitkan dengan peran dalam keluarga sebagai lingkaran pertama, dilanjutkan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sosial sekitar. Sehingga antara peran diri, peran dalam keluarga serta peran komunal dapat di