Hari terakhir menulis di bulan Januari 2016! Ini artinya,
waktu belajar materi komunikasi produktif nyaris berakhir. Siap-siap beranjak
ke materi selanjutnya.
Sebelum ganti materi, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
ilmu komunikasi produktif yang sudah saya dapatkan dan saya usahakan untuk mengaplikasikannya
sedikit demi sedikit, maka saya mencoba membuat ringkasan proses belajar komunikasi
produktif yang keluarga kami jalankan. Berikut beberapa poin yang kami jalankan
dalam rangka menerapkan komunikasi produktif dalam keluarga :
a.
Kepercayaan diri
Sebelum
dapat menerapkan komunikasi produktif saat berinteraksi dengan orang lain,
produktiflah dahulu dalam berkomunikasi dengan diri sendiri. Kata-kata ini yang
dalam pikiran saya di awal proses belajar lalu. Awalnya, saya tipikal orang
yang perlu dukungan eksternal untuk menguatkan keyakinan diri. Padahal, FOR
THINGS TO CHANGE, I MUST CHANGE FIRST.
Ya,
perlahan saya belajar untuk memupuk kepercayaan diri, yakin bahwa Allah akan
menuntun dan menunjukkan jalan untuk hambaNya.
b.
Keterbukaan diri pada
pasangan
Masih tentang komunikasi produktif pada diri sendiri.
Seperti wanita kebanyakan, saya seringkali menahan diri untuk mengungkapkan
maksud hati pada suami. Maju-mundur-maju-mundur, akhirnya sepatah katapun tak
ada yang keluar, meski sebenarnya banyak yang ingin disampaikan. Dengan belajar
materi ini, saya seperti mendapat tantangan untuk mematahkan kebiasaan ini.
Terlebih, ada satu kejadian yang Allah takdirkan sebagai pembelajaran bagi saya
untuk membiasakan sikap terbuka ini.
c.
Eksplorasi kekuatan, tak
risaukan kelemahan
Mengeksplorasi kekuatan saya dan pasangan, kami gunakan
untuk membagi tugas harian di rumah. Ranah pekerjaan kami bagi sesuai dengan
kekuatan/kesukaan masing-masing, sisanya kami solusikan bersama. Semisal pagi
hari, saya bertugas di dapur sedangkan suami dan anak bekerja sama membereskan
rumah. Menyetrika, hal yang berat untuk saya lakukan, kami selesaikan dengan
menghilangkannya, cuci-jemur-lipat. :D
d.
Meyakinkan anak bahwa dia
BISA
Anak (A) :
Miiii….susaaaaah!
Saya (S) : Bisa. Ayo dicoba dulu. (Jalan
mendekat pada anak)
A :
Susah, Miiiiii…
S :
Bisa, ayo baca basmalah dulu bareng-bareng.
A & S :
Bismillahhirrohmanirrohim… (lalu mengusahakan bersama)
S :
Alhamdulillah, bisa kan?!
Beberapa hari kemudian,
A :
Mi…susaaaah! Bismillahhirrohmanirrohim… Susah, Mi…
S :
Bilang baik-baik..
A :
Miiiii…to-long bu-ka-in to-ples-nya…
#ODOPfor99days
#day20
#JurnalKomunikasiProduktif
#KurikulumBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
Comments
Post a Comment