Waktu menjemur pakaian adalah salah satu aktivitas me
time bagiku. Ya, me time untuk pikiran, saat fisik terus bergerak
menjalankan rutinitas. Sembari menata baju-baju di jemuran, pikiranku
seringkali melanglang buana , dan kali ini pikiranku terarah ke ODOP #99days
yang sedang kujalani.
“Kita sekadar tempat yang kondusif untuk teman-teman keluar ghirah alami kebutuhan menulisnya. Biarkan setiap orang set target masing-masing.” Shanty Dewi Arifin, sang ketua kelas angkatan pertama.
Hal itu diungkapkan beliau dalam grup WhatsApp untuk menyamakan
persepsi kami, tim admin ODOP #99days. Saat membacanya, aku mengangguk tanda
setuju. Ya, kami sama-sama belajar membiasakan diri untuk menulis setiap hari,
baik member maupun tim adminnya. Namun saat aku teringat kembali bahasan ini,
fokus perhatianku justru beralih ke “Biarkan setiap orang set target
masing-masing”.
Ya, grup ini memang sekadar tempat untuk bersama-sama
menulis. Tidak ada kriteria tulisan, persyaratan khusus lainnya. Semuanya
disesuaikan ke kebutuhan masing-masing individu. Lalu, bagaimana denganku? Apa targetku
dalam mengikuti ODOP #99days ini?
Pikiranku menerawang. Saat aku mendaftar untuk turut serta
menjalankan tantangan ini, keinginanku hanya satu, dan sepertinya sama seperti
keinginan teman-teman member lainnya. Ingin membiasakan diri untuk rutin
menulis. Setiap hari aku mencoba mencari hal menarik yang kugunakan sebagai
bahan tulisan. Hingga sampailah kemarin aku di hari ketiga.
Di hari keempat ini, aku merasa aku harus lebih terstruktur. Banyak hal yang dapat ditulis. Tapi, perlu strategi supaya setelah 99 hari aku menulis, aku punya suatu ilmu mendalam. Perlu menentukan target lebih detil dan sejalan dengan target hidupku yang lain.
Menulis dengan tujuan besar. Aha! muncul ide! Aku jadikan saja ODOP #99days
ini dokumentasi belajar menapaki kurikulum Bunda Sayang yang aku targetkan
beres dalam setahun ini.
Sebenarnya ini bukan materi baru. Rekaman dan ringkasan 12
materi Bunda Sayang sudah aku tuntaskan sejak tahun lalu, begitupun jenjang
selanjutnya, Bunda Cekatan. Materi lain, seperti Bunda Produktif dan Family
Strategic Planning juga sudah aku dengarkan rekaman materinya. Tapi aku
merasa tak memahami dan mengaplikasikannya secara utuh. Masih banyak lubang
sana-sini, hingga merasa belum mengaplikasikan materi apapun.
Lulus jenjang Bunda Sayang adalah target yang kucanangkan di
awal tahun 2016, dan sudah disetujui oleh suami. Lulus yang kuharapkan disini
adalah meliputi aspek pemahaman materi, pengaplikasian dalam keluarga hingga
pendokumentasian proses. Satu materi satu bulan. Maka, muncullah ini :
Target pribadi dalam mengikuti ODOP #99days :
1.
Sebagai sarana dokumentasi
pembelajaran materi Bunda Sayang
2.
Setiap tulisan minimal terdiri
dari 300 kata.
Semoga Allah mudahkan dan berikan jalan untuk mencapainya.
Aamiin.
#ODOPfor99days
#day4
Comments
Post a Comment