Hadiah apakah yang paling
tepat untuk diberikan pada ibu?
Memberikan hadiah untuk ibu
bukanlah perkara mudah. Selain menerka barang apa yang sedang dibutuhkan oleh
ibu, aku juga harus mengira-ngira apakah langkah ini akan disukai ibu atau tidak.
Karena bisa jadi, meski barang tersebut memang dibutuhkan oleh ibu, tapi kurang
dikehendaki olehnya dan menganggapku berlebihan. Bagi beliau, alangkah baiknya
jika alokasi dana untuk membeli barang tersebut masuk ke pos tabungan dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak dan penting. Maka,
menghadiahkan sesuatu untuk beliaupun, butuh kesederhanaan.
Di penghujung tahun kemarin,
aku sempat pulang mengunjungi ibu dan keluarga selama beberapa hari. Jarak
ratusan kilometer yang memisahkan tempat tinggalku dan ibu, membuat agenda
pulang merupakan salah satu momen yang sangat kunantikan. Sebelum pulang, aku
menyempatkan diri untuk mencari sesuatu yang bisa kuberikan pada ibu. Sesuatu
yang sekiranya sedang ibu butuhkan, yang sekiranya ibu akan suka mengenakannya,
tanpa protes dan menganggapku berlebihan.
Setelah mencari-cari,
pilihanku tertuju pada sebuah bros putih sederhana. Yang akan mempermanis jilbabnya
dan membuat penampilannya semakin rapi. Kuletakkan dalam sebuah kotak kecil
bernuansa pink,dengan sedikit tulisan di secarik kertas. Hmm… Nampaknya
masih ada yang kurang.
Dulu, saat aku kecil hingga
beranjak dewasa, bercengkrama dengan ibu merupakan salah satu momen kebersamaan
yang sangat kunikmati. Waktu favoritku
biasanya adalah sepulang sekolah. Waktu sore kuhabiskan untuk mengurai cerita dengannya,
meluapkan kekesalan maupun kegembiraan, sembari melahap camilan buatan ibu. Kini,
masa-masa itu amat kurindukan. Meski hampir setiap hari kami berkomunikasi via
telefon dan saling berbagi cerita, rasanya tetap saja berbeda dengan bertatap
muka. Maka, akupun menulis curahan hati untuknya. Kutuangkan nostalgia masa
lalu, saat ibu menanamkan nilai dalam keseharian. Mengajarkanku makna dan
hikmah di balik setiap peristiwa. Sepucuk surat cinta dari putri kecilnya yang
kini telah merantau jauh.
Tanpa kusangka, ibu sangat
menyukai pemberianku, dan sesuai dengan yang beliau butuhkan. Beliau mengatakan,
bros putih yang biasa beliau kenakan baru saja patah beberapa hari sebelumnya. Pemberianku
pas sekali dengan kebutuhannya. Beliaupun cocok dengan model yang kupilihkan.
Dan saat membaca tulisanku, beliau tak henti-hentinya tersenyum, disertai
airmata yang berdesakan keluar. Kehangatan menyelimuti kami berdua. Selalu ada
cara bagi ibu untuk mensyukuri pemberianNya, yang kali ini melaluiku.Tak ada
hadiah tahun baru untuk ibu. Yang ada adalah pembelajaran untukku. Untuk
senantiasa mensyukuri dan menjaga apa yang kumiliki.
Tulisan ini diikutsertakan
dalam kompetisi blog yang diadakan Moxy Indonesia
#MOXYforMOM
Comments
Post a Comment